Para Orangtua Wajib Tahu, Ini Cara Agar Anak Tetap Bisa Mendapatkan Kebebasan Berekspresi dan Terjaga Hak Privasinya Ketika Si Kecil Memasuki Dunia Digital Menurut Psikolog

By Ruby Rachmadina, Rabu, 27 Oktober 2021 | 16:50 WIB
Cara agar anak tetap bisa mendapatkan kebebasan berekspresi dan terjaga hak privasinya di dunia digital (Pixabay)

Nakita.id - Seluruh aktivitas yang dilakukan masyarakat saat ini tak jauh dari dunia digital.

Bahkan sebagian besar dunia internet digunakan oleh anak-anak.

Bagaimana tidak, karena seluruh kegiatan anak saat ini termasuk pembelajaran dilakukan secara online.

Baca Juga: Mudahnya Anak Mengakses Media Sosial Semakin Rentan Privasinya Tersebar, Ini Cara Bijak yang Disarankan Psikolog Agar Para Orangtua Dapat Mengontrol Penggunaan Media Sosial untuk Anak

Kabar baiknya, anak-anak yang akrab dengan dunia digital membuatnya melek akan bermedia.

Tetapi, tetap saja semuanya harus ada pengawasan yang ketat oleh  orangtua terhadap anak-anaknya.

Orangtua harus memastikan keselamatan anak untuk berinternet.

Jangan sampai kebebasan anak untuk mengakses media sosial menjadi terganggu karena adanya orang-orang yang tak bertanggung jawab mencuri identitas dan hak privasi anak.

Dra. A. Kasandra Putranto Psikolog, Clinical Forensic Psychologist

Menurut Dra. A. Kasandra Putranto Psikolog, Clinical Forensic Psychologist, untuk melindungi hak privasi anak, para orangtua bisa berkomunikasi dengan Si Kecil terkait penggunaan media sosial.

Kasandra menghimbau agar para orangtua memberikan beberapa aturan terkait penggunaan media sosial.

Untuk meningkatkan pengawasan, Moms dan Dads bisa memberitahu anak untuk memprivasikan semua media sosial yang anak miliki.

Baca Juga: Heboh Data di KPAI Bocor, Psikolog Sarankan Cara Ini untuk Orangtua Agar Privasi Anak Tetap Terlindungi

"Anak harus diingatkan untuk tidak mengatur akunnya menjadi publik agar tidak sembarang orang bisa mengakses data pribadinya," ujar Kasandra saat dihubungi oleh Nakita.id, Rabu (27/10/2021).

Pengaturan privasi sangat penting dilakukan bagi seluruh orang yang memiliki sosial media, termasuk anak-anak.

Anak-anak bisa menyesuaikan pengaturan privasi terkait siapa saja orang-orang yang dapat melihat foto atau informasi mengenai data diri.

"Anak bisa mengatur siapa saja yang bisa melihat media sosialnya," sambungnya

Moms dan Dads harus memahami bahwa segala apapun yang di unggah melalui sosial media pasti akan terekam oleh jejak digital.

Menurut Kasandra, anak-anak masih bisa bebas berekspresi di dunia maya.

Tetapi sebaiknya ajarkan anak untuk membedakan mana informasi yang bisa dibagi untuk semua orang dan mana yang harus dirahasikan.

Moms mungkin bisa membuatkan dua akun media sosial yang berbeda untuk anak.

Baca Juga: Tolong Mulai Sekarang Jangan Keseringan Main Medsos Saat Sedang Hamil, Bahayanya Nggak Main-main

Cara ini bertujuan untuk menjaga privasi informasi data diri hingga foto pribadi.

Sejatinya, anak-anak berhak atas mendapatkan hak privasi dan terlindungi data diri mereka.

Tetapi ada tanggung jawab bersama seperti orangtua untuk mendukung agar anak bisa mengakses konten positif.

"Apabila anak ingin berekspresi secara publik lewat media sosial, orangtua disarankan untuk mengarahkan mereka membuat akun kedua yang diatur sebagai akun publik yang berisikan konton-konten yang relatif aman untuk dibagikan."