Jangan Sampai Nggak Tahu, Ini Dia Alasan Penting Harus Ganti Celana Dalam Setidaknya Dua Kali Sehari

By Amallia Putri, Kamis, 18 November 2021 | 17:15 WIB
Alasan kenapa harus ganti celana dalam dua kali sehari ()

Nakita.id - Yuk, Moms ketahui lagi cara yang benar untuk merawat kebersihan organ kewanitaan.

Jangan sampai karena kurang merawat kebersihan organ kewanitaan, Moms menjadi terkena keputihan setiap hari.

Seperti apa ciri-ciri keputihan?

Berikut adalah ciri-ciri keputihan yang perlu Moms waspadai:

1. Berbau menyengat

2. Menyebabkan vagina terasa gatal

3. Teksturnya menggumpal berwarna kuning kehijauan bahkan abu-abu

4. Menyebabkan rasa nyeri atau sakit saat berhubungan seksual

Baca Juga: Nggak Perlu Perawatan Mahal, Ini Lo Moms Obat Alami Atasi Keputihan pada Miss V

5. Menyebabkan pendarahan di luar waktu menstruasi

Sebenarnya, tanda keputihan ini sangat wajar terjadi pada wanita.

Sebab, keputihan adalah pertanda bahwa daerah kewanitaan sehat dan lembap.

Tanda keputihan yang normal dan baik adalah tidak berbau, warna bening, tekstur lengket, dan tidak menyebabkan gatal.

Salah satu cara untuk mencegah terjadinya keputihan yang tidak normal adalah mengganti celana dalam.

Kebersihan celana dalam juga perlu dijaga sebab berkaitan erat dengan kebersihan organ kewanitaan.

Mengganti celana dalam yang baik dan benar adalah dilakukan dua kali dalam satu hari.

Moms wajib tahu, apa, sih, yang menjadi korelasi antara celana dalam dengan keputihan?

Melansir dari Health Shots, setidaknya ada 4 mililiter cairan yang keluar dari vagina pada saat keputihan.

Tentu apabila cairan tersebut keluar dari vagina, membuat celana dalam menjadi lembap.

Namun, hati-hati jika celana dalam yang lembap ini terlalu sering dipakai.

Sebab hanya akan menyebabkan bacterial vaginosis atau vaginosis bakteri.

Apa saja yang menjadi pertanda bahwa Moms terkena vaginosis bakteri?

Ada bau menyengat, warna kuning kehijauan pada cairan vagina, serta rasa gatal di area kewanitaan menjadi beberapa gejalanya.

Selain itu, melansir dari CDC, munculnya rasa perih saat sedang buang air kecil adalah salah satunya.

Baca Juga: Dinilai Rumput Biasa dan Tak Berguna, Moms Pasti Nyesel Kalau Tahu Ternyata Ilalang Mampu Mengobati Keputihan

Satu lagi yang harus Moms waspadai, vaginosis ini membuka peluang lebih luas untuk terkena penyakit menular seksual.

Lalu, apakah vaginosis ini bisa disembuhkan?

Vaginosis bisa disembuhkan menggunakan pengobatan sesuai anjuran dokter.

Maka dari itu, apabila Moms mengalami beberapa gejala dari vaginosis, ada baiknya jika langsung menghubungi dokter.

Sehingga Moms dan dokter bisa berdiskusi untuk mengatasi vaginosis tersebut.

Agar dapat mencegah bakteri vaginosis, maka salah satunya adalah memilih dan menggunakan celana dalam yang baik dan benar.

Berikut adalah tips untuk Moms, selain mengganti dua kali dalam sehari.

1. Perhatikan bahan yang digunakan

Sebelum membeli, Moms lihat dulu bahan yang digunakan untuk membuat celana dalam tersebut.

Bahan yang paling baik untuk celana dalam adalah dari bahan katun.

Sebab, katun memiliki daya serap yang baik terhadap kelembapan.

Apabila celana dalam tak memiliki daya serap yang tinggi, daerah kewanitaan akan berpotensi lebih besar untuk terkena vaginosis atau infeksi jamur vagina.

Selain itu, bahan katun memiliki tekstur yang sangat lembut.

Sehingga bahan ini aman untuk vulva yang sangat sensitif.

"Area vulva sangat sensitif, hampir sama seperti area bibir di wajah. Sehingga perlu mengenakan celana dalam dari bahan yang lembut," jelas dr. Alyse Kelly-Jones, spesialis kandungan, melansir dari Healthline.

Hindari pemakaian bahan yang tidak bisa menyerap kelembapan seperti bahan dari nilon.

Baca Juga: Cek Sekarang Juga, Benarkah Miss V yang Menghitam Tanda Ada Gangguan Kesuburan?

Menurut The Healthy, Moms tetap bisa menggunakan celana dalam berbagai model.

Hanya saja, Moms tetap perlu memilih bahan yang sesuai untuk organ kewanitaan.

2. Pilih bahan yang memudahkan udara keluar

Ada baiknya jika Moms pilih bahan yang memudahkan udara untuk keluar.

Tak hanya menyerap kelembapan, bahan katun juga mampu untuk memudahkan udara keluar.

Selain itu, jangan terlalu sering mengenakan celana dalam yang terlalu ketat.

3. Ganti celana dalam sebelum tidur

Apabila Moms sudah seharian beraktivitas, ada baiknya mengganti celana dalam sebelum tidur.

Sehingga saat tidur, area kewanitaan tetap terbebas dari celana dalam yang terlalu lembap.

4. Perhatikan cara membersihkan

Moms wajib tahu cara membersihkan celana dalam yang bersih.

Melansir dari Healthline, Moms wajib pilih pembersih yang bersifat hipoalergenik.

Akan lebih baik jika menggunakan sabun yang membersihkan secara lembut.

Hati-hati dengan sabun pembersih yang menghasilkan busa banyak.

Busa yang banyak belum tentu bersih.

Malah hanya akan membuat masalah lain pada area kewanitaan, lo, Moms.

Sabun yang menghasilkan banyak busa bisa jadi hanya akan membuat iritasi dan mudah gatal.

Tak hanya itu, bahkan bisa sampai membuat area kewanitaan menjadi alergi.

Baca Juga: Jangan Sampai Nyesel karena Tidak Tahu, Seperti Inilah Kondisi Keputihan yang Berbahaya Bagi Kesehatan Moms

Maka dari itu, ada baiknya jika mencuci celana dalam terpisah dengan pakaian lainnya.

Sebab pakaian lainnya menggunakan jenis sabun yang lain yang bisa saja kurang cocok untuk celana dalam.

Terutama jika Moms mengalami vaginosis, jangan sampai dicampurkan dengan pakaian yang lainnya saat mencuci.

Celana dalam wajib diganti dua kali sehari karena area kewanitaan wajib selalu kering.

Kelembapan dari cairan vagina membuat celana dalam menjadi lembap.

Jika tidak diganti, celana dalam akan memerangkap kelembapan tersebut dan membuat kesehatan organ kewanitaan terganggu.

Mengganti celana dalam dua kali sehari dan memilih celana dalam yang baik adalah cara yang tepat untuk menjaga kesehatan organ kewanitaan.