1. Beri pujian dan fokus pada proses
Tentu Dads senang saat anak berhasil dalam sebuah kompetisi.
Kemampuan anak menjadi diakui oleh lebih banyak orang.
Saat anak berhasil, pujian dari Dads memang sangat diperlukan.
Dari pujian itulah kepercayaan diri anak bisa terbangun sedikit demi sedikit.
Tak ada salahnya juga jika Dads memuji, "Pintar sekali sudah bisa juara satu,".
Namun, melansir dari Verywell Family, ada baiknya juga kita fokus pada proses yang selama ini dilakukan oleh anak.
Contohnya dengan kalimat, "Ternyata senang, bukan, kalau kita belajar dengan sungguh-sungguh. Hasilnya bisa juara satu seperti ini,".
Tentu anak semakin yakin bahwa tak hanya kemenangan saja yang penting dalam sebuah kemampuan.
Namun, juga ketekunan dalam mempelajarinya.
2. Jadi pendengar yang baik untuk anak
Tentu anak akan mengalami kendalanya selama proses belajar.
Di waktu inilah Dads sangat dibutuhkan.
Usahakan Dads jadi pendengar yang baik untuk anak yang sedang menglami kendala selama proses belajar.
Beri anak pemahaman bahwa kendala atau kesulitan dalam belajar sangat wajar.
Cari waktu yang tepat untuk mendiskusikan tentang kesulitannya dan membantunya mencarikan jalan keluarnya.
Selain itu, coba untuk jauhi hal-hal yang bisa membuatnya semakin minder, misalnya memarahinya.
Dads juga wajib memahami dahulu bahwa kegagalan saat mengasah kemampuan itu wajar terjadi.