Merawat Bayi yang Lahir Prematur Memang Penuh Tantangan, Begini Cara Memenuhi Kebutuhan Nutrisinya dari ASI

By Kintan Nabila, Rabu, 17 November 2021 | 20:30 WIB
Tantangan dan penanganan kesehatan bagi ibu dan anak yang lahir prematur (Freepik.com)

Nakita.id - Moms, yuk sayangi Si Kecil yang lahir prematur dengan memberikan nutrisi yang tepat untuk mendukung kesehatannya.

Menurut riset dari organisasi kesehatan dunia (WHO), 1 dari 10 anak lahir prematur.

Setiap tahunnya, diperkirakan 15 juta anak di seluruh dunia lahir kurang dari 3 minggu atau lebih sebelum HPL (Hari Perkiraan Lahir).

Di Indonesia sendiri, berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2019 menunjukkan bahwa, 84 persen kematian pada anak yang baru lahir di Indonesia disebabkan oleh kelahiran prematur.

Baca Juga: Tak Melulu Pakai Inkubator, Merawat Si Kecil yang Lahir Prematur Ternyata Bisa dengan Metode Kanguru, Begini Caranya

Nah, bertepatan dengan Hari Prematur Sedunia yang jatuh pada pada 17 November dengan tema ‘Zero Separation, ACT NOW!’.

Danone Specialized Nutrition Indonesia menyelenggarakan acara Bicara Gizi yang bertajuk, "Tantangan dan Penanganan Kesehatan bagi Ibu dan Anak Kelahiran Prematur".

Seperti diketahui, bayi prematur memiliki risiko mengalami masalah kesehatan serius dan jangka panjang.

Oleh karena itu, penting bagi Moms dan Dads untuk mengetahui tantangan dan penanganan kesehatan terkait kelahiran prematur.

Cara memenuhi kebutuhan nutrisi untuk bayi prematur

Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Konsultan Fetomaternal Dr. dr. Rima Irwinda, Sp.OG(K), memaparkan akibat kelahiran bayi prematur atau preterm.

"Masalah anak-anak yang lahir secara preterm itu tidak selesai setelah keluar dari NICU (neonatal intensive care unit), artinya beban untuk orang tuanya untuk membesarkan anak ini tidak sedikit," katanya dalam webinar bersama Danone Specialized Nutrition Indonesia, pada Rabu (17/11/2021).

Lebih lanjut, dokter Rima memaparkan beberapa masalah kesehatan untuk bayi prematur dan sang ibu.

"Terdapat masalah di pernapasannya, masalah minum, ia tidak bisa minum dan perutnya kembung," kata dokter Rima.

Baca Juga: Bisa Deteksi Risiko Kecacatan pada Bayi Prematur, Ketahui Fakta-fakta Soal USG Kepala untuk Anak

"Atau, ada perdarahan di kepala atau ada masalah di jantungnya, dan risiko untuk infeksinya pun lebih besar," sambungnya.

Selain itu, dijelaskan juga beberapa masalah terkait kondisi kesehatan mental sang ibu saat menghadapi kelahiran prematur.

"Ibu yang melahirkan preterm, cenderung lebih cemas atau depresi pascasalin atau post-traumatic stress, hal ini menyebabkan ibu ada masalah bonding dengan bayinya," imbuhnya.

Dengan begitu, orangtua perlu memberikan perawatan yang tepat untuk bayi prematur, misalnya dengan memenuhi kebutuhan nutrisinya.

Pada kesempatan yang sama, Dokter Spesialis Anak Konsultan Neonatalogi, Dr. dr. Putri Maharani TM, Sp.A(K) menjelaskan, perawatan bayi prematur bukan hanya mengharapkan bayi tersebut hidup, tapi untuk membuatnya berada dalam kondisi yang optimal untuk tumbuh dan berkembang.

Salah satunya dengan mengoptimalkan pemberian ASI sebagai nutrisi yang terbaik bagi bayi.

"Orangtua mengupayakan untuk memerah ASI, karena kita tahu ASI baik untuk daya tahan tubuh, kekebalan tubuh, juga ada prebiotiknya," kata dokter Putri.

Baca Juga: Tumbuh Kembang Bayi Prematur Bisa Sehat dan Normal, Ketahui Perawatan Khususnya Setelah Si Kecil Lahir

Apabila ibu mengeluarkan sedikit ASI, dokter menyarankan untuk melakukan pemerahan secara rutin.

"Pertama, ibunya harus rileks dan lakukan sesantai mungkin, biasanya kita anjurkan untuk memerah 2-3 jam sekali," ujar dr. Putri.

Ia menjelaskan, pada kondisi tertentu, bayi yang sangat prematur dibantu dengan fortifikasi.

Fortifikasi ASI merupakan upaya penambahan unsur mikronutrien seperti protein, energi, kalsium, atau fosfor pada ASI untuk mengoptimalkan pertumbuhan bayi.