Mengapa Dokter Tak Mengambil Spiral yang Terpasang Pada Ibu Hamil?

By Saeful Imam, Minggu, 11 Maret 2018 | 15:10 WIB
Apakah iud dalam rahim berpengaruh pada janin (pixabay)

Nakita.id - Saat Moms alami kebobolan kala hamil, selain ada perasaan tak nyaman, muncul juga kecemasan. 

Bagaimana dengan nasib janin dalam kandungan?

Apakah alat kontrasepsi yang terlanjut terpasang akan membuat janin menjadi cacat?

Apakah alat kontrasepsi pengaruhi janin?

Asal tahu saja, spiral itu dipasang di rongga rahim, yang mau enggak mau akan berdekatan dengan rumah janin, yaitu rahim itu sendiri. 

BACA JUGA : 11 Rahasia Tidur Lelap Bagi Ibu Hamil, Intip Cara Mudahnya

Namun, Moms tak perlu khawatir. 

Jika ibu hamil saat masih memakai spiral, misal, maka alat kontrasepsi ini tidak akan melukai janin ataupun meyebabkan janin menjadi cacat.

Jadi, tidak ada risiko apa pun pada janin.

Sebab, posisi spiral berada di luar kantong kehamilan.

Nanti pas lahir, spiral bisa keluar bersama-sama dengan bayi.

Kalau spiralnya gampang diambil, dokter akan mengeluarkan spiral tersebut.

Akan tetapi, pengambilan spiral justru dapat berisiko.

Kalau terjadi perdarahan bisa keguguran.

Itulah mengapa, jika spiralnya memang susah diambil, dokter akan membiarkannya.

BACA JUGA : Make Up Berlebihan, Deretan Wajah Artis Korea Ini Jadi Tampak Aneh

Sama halnya dengan pil atau suntik KB.

Bila dokter melihat perkembangan janin baik, kehamilan tetap bisa diteruskan.

Kalau tidak, risikonya ya keguguran.

Yang penting setelah tahu hamil, penggunaan pil atau suntik langsung dihentikan.

Yang bahaya, jika tetap meneruskan pemakaian pil atau suntik KB karena mengharapkan keguguran.

Belum tentu keguguran terjadi, risikonya malah bisa menyebabkan kecacatan janin.

Nah, sudah enggak bingung dan khawatir lagi kan, Mam?

Catatan:

Hati-hati dengan Kehamilan di Luar Kandungan

Bila Moms merasakan nyeri hebat di perut bagian bawah atau perdarahan menstruasi yang lebih banyak atau lebih lama dari biasanya saat masih menggunakan alat kontrasepsi, segera kunjungi dokter kandungan.

BACA JUGA : Ingat Ken Ken 'Wiro Sableng', Duh Begini Nasibnya Sekarang, Lihat Rumahnya

Pasalnya, ini bisa merupakan gejala kehamilan ektopik atau kehamilan di luar kandungan.

Penggunaan spiral atau sterilisasi bisa menyebabkan kehamilan ektopik.

Kalau ada hambatan atau infeksi di saluran telur, perjalanan sel telur yang sudah dibuahi menuju rahim akan terganggu.

Akibatnya, hasil konsepsi bisa berkembang di saluran telur atau di luar rahim.