Nola Be3 Alami Preeklamsia Sebelum Melahirkan, Ketahui Lagi Apa Saja Hal yang Sebabkan Ibu Melahirkan Bisa di Kondisi Ini

By Amallia Putri, Sabtu, 27 November 2021 | 14:15 WIB
Nola B3 berbagi cerita tentang kehamilannya dan preeklamsia yang dialaminya (instagram.com/@riafinola)

Nakita.id - Selain kabar kelahiran Baby R dari pasangan selebritis Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, Nola Be3 juga mengumumkan kabar gembiranya.

Pasalnya, personel grup vokal Be3 ini mengumumkan bahwa anak keempatnya sudah lahir.

Anak keempat pasangan Nola Be3 dan Baldy Mulya Putra ini lahir di hari yang sama dengan putra kedua Raffi Ahmad dan Nagita Slavina.

Sore kemarin, 26 November 2021, Nola Be3 mengunggah foto kaki mungil anak keempatnya yang diberi nama Aladya Odetta Nakeya Ayu.

Dalam unggahannya tersebut, Nola memohon doa dari para warganet dan berterima kasih bagi yang telah mendoakan.

"Insyaa Allah Nakeya jadi anak yang sholehah dan semakin melengkapi kebahagiaan keluarga kami," tulis Nola Be3, melalui unggahan di akun Instagram-nya, @riafinola.

"Terima kasih untuk semua yang selama ini mendoakan #Nakeya dari awal kehamilan sampai saat persalinan," lanjutnya.

Pagi ini, Nola Be3 bercerita mengenai kehamilan anak keempatnya.

Baca Juga: Nola Be3 Lakukan Vaksinasi Covid-19 Saat Hamil dan Bagikan Kisahnya, Jangan Sampai Telat, Catat Syarat Ibu Hamil Boleh Menerima Vaksin Covid-19

Rupanya, selama kehamilan anak keempatnya tersebut, Nola Be3 mengalami kondisi hipertensi dan hemoglobin rendah.

"Di akhir-akhir minggu kehamilan ini, saya mengalami tensi yang cukup tinggi dan HB rendah," ungkap perempuan yang berkarir bersama Widi Mulia dan Cynthia Lamusu ini, melalui unggahan Instagram-nya.

"Saya pun mengalami preeklamsia ringan. Akhirnya, persalinan dilakukan lebih awal dengan operasi sesar," lanjutnya.

Dari pengalaman yang dibagikan oleh Nola Be3 ini, Moms wajib mengetahui kembali seputar preeklampsia.

Kondisi preeklamsia memang harus diberi perhatian yang lebih Moms.

Jangan sampai kondisinya meningkat dan dinyatakan sebagai eklamsia.

Jika sudah berada pada kondisi ini, keadaan Moms dan janin bisa terancam.

Pusing, salah satu gejala preeklamsia pada ibu hamil di usia kehamilan akhir

Apa saja yang menjadi gejala preeklamsia?

Biasanya preeklamsia ditandai dengan gejala berikut ini:

1. Tekanan darah menjadi tinggi

2. Ditemukan adanya kandungan protein di dalam urine

3. Sakit kepala

4. Pusing

5. Penglihatan menjadi sensitif, seperti rentan akan cahaya terang dan kabur

6. Mual hingga muntah

Baca Juga: Nola B3 Melahirkan Anak Keempat di Usia 43 Tahun, Ini Potret Menggemaskan Sang Bayi dan Serta Namanya yang Unik

Bahkan, beberapa Moms yang mengalami preeklamsia juga bisa saja mengalami kenaikan berat badan secara tiba-tiba dan drastis.

Biasanya, preeklamsia tidak bisa diketahui di awal kehamilan.

Melansir dari Queensland Health, preeklamsia diketahui di usia kehamilan 20 minggu.

Bahkan menurut penelitian, setidaknya 5 hingga 15 persen ibu hamil berpotensi mengalami preeklamsia.

Sayangnya, jika tak ditangani dengan benar, preeklamsia bisa membahayakan ibu hamil dan janinnya.

Sebenarnya, apa yang menyebabkan ibu hamil mengalami preeklamsia?

Ada beberapa hal yang menjadi penyebab preeklamsia.

Ikan salmon, sumber vitamin D yang baik dikonsumsi ibu hamil untuk menghindari preeklamsia

Melansir dari Mayo Clinic, berikut adalah penyebab munculnya preeklamsia:

1. Pembuluh darah tidak berfungsi dengan benar

2. Aliran darah tidak lancar ke uterus

3. Sistem imun tidak baik

Selain itu, menurut American Pregnancy Association, faktor genetik dan asupan nutrisi yang kurang baik bisa menjadi penyebabnya.

Asupan vitamin D bagi Moms di masa kehamilan sangat dibutuhkan.

Apabila asupan vitamin D tidak terpenuhi, maka risiko preeklamsia bisa lebih besar.

Vitamin D tak hanya mencegah preeklamsia namun juga baik untuk perkembangan janin.

Baca Juga: Siap Seret Pihak Pembully Sang Putri Sulung ke Jalur Hukum, Nola Be3 Ungkap Bukti Cuitan Naura yang Menerima Bully Sejak Lama

Berikut adalah sumber makanan yang kaya akan vitamin D, di antaranya:

1. Minyak ikan

2. Daging merah

3. Hati ayam

4. Kuning telur

5. Jamur

6. Salmon

Kandungan garam harus dikurangi untuk menghindari risiko preeklamsia

Menurut penelitian, ibu hamil yang usianya kurang dari 20 tahun amat berpotensi mengalami preeklamsia.

Begitu juga dengan ibu hamil yang berada di usia lebih dari 40 tahun.

Lalu, bagaimana cara mengurangi risiko mengalami preeklamsia?

Selain mengonsumsi makanan yang tinggi kan vitamin D, Moms juga wajib melakukan rutinitas berikut ini:

1. Mengonsumsi makanan kaya akan asam amino

2. Mengurangi asupan garam dalam makanan

3. Mengonsumsi air putih yang cukup

4. Menghindari konsumsi junk food

Baca Juga: Ulang Tahunnya yang Ke-41 Berbarengan Idul Adha, Begini Ucapan Manis Ketiga Anak Nola B3 dan Baldy Mulya

5. Istirahat yang cukup

6. Jaga berat badan ideal

7. Tetap berolahraga

8. Hindari asupan minuman berkafein

Nola Be3 membagikan pengalamannya saat mengetahui dirinya mengalami preeklamsia ringan di minggu akhir kehamilannya.

Anak keempatnya bisa lahir dengan keadaan sehat.

Dari pengalaman Nola Be3 tersebut, Moms bisa mengetahui apa saja yang perlu dilakukan untuk menghindari kondisi preeklamsia.