Kabar Duka, Stephen Hawking, Ilmuwan Fisika Tersohor Meninggal Dunia

By Fadhila Afifah, Rabu, 14 Maret 2018 | 14:10 WIB
Stephen Hawking, Fisikiawan tersohor dikabarkan meninggal dunia Rabu (13/032018) pagi di rumahnya di Cambridge, London. (Dave J Hogan)

Nakita.id - Kabar duka datang dari seorang fisikiawan tersohor Stephen W. Hawking.

Fisikawan Universitas Cambridge dan penulis buku terlaris "A Brief History of Time," meninggal Rabu (13/03/2018) pagi di rumahnya di Cambridge, Inggris di usia 76 tahun.

Kematiannya dikonfirmasi oleh juru bicara Universitas Cambridge.

BACA JUGA: Desa Ini Unik! Penduduknya Banyak yang Kembar. Ilmuwan Penasaran

"Dia adalah seorang ilmuwan hebat dan pria luar biasa yang pekerjaan dan warisannya akan hidup selama bertahun-tahun," anak-anaknya, Lucy, Robert dan Tim mengatakan dalam sebuah pernyataan dikutip dari Time.

"Keberanian dan ketekunannya, kecemerlangan dan humornya menginspirasi orang-orang di seluruh dunia. Dia pernah berkata, 'Tidak akan banyak alam semesta jika tidak ada rumah bagi orang yang Anda cintai.' Kami akan merindukannya selamanya," kata anak-anak Hawking.

Meskipun tubuhnya lumpuh karena penyakit sklerosis lateral amyotrophic, atau ALS, saat Hawking berusia 21 tahun, dia mengejutkan dokter dapat hidup dengan penyakit yang umumnya fatal, selama lebih dari 50 tahun.

Bukan hanya itu, serangan pneumonia yang parah pada tahun 1985 membuat dia menjalani operasi Trakeostomi dan bernapas melalui sebuah tabung.

BACA JUGA: Ini Kata Para Ilmuwan: Suplemen Vitamin B3 Dapat Mencegah Keguguran dan Cacat Lahir!

Sehingga ia harus berkomunikasi melalui alat synthesizer atau suara elektronik yang memberinya suara monoton robotik yang khas.

Tubuhnya memang lumpuh, tapi otaknya yang cerdas tak membuat dia berhenti melakukan penelitian sains.

Ia tetap melanjutkan berbagai karya ilmiahnya.

Bahkan, sebagai salah satu penerus Isaac Newton sebagai Profesor Matematika Lucasian di Universitas Cambridge, Hawking terlibat dalam pencarian tujuan besar fisika "unifield theory".

Teori itu akan menyelesaikan kontradiksi antara Teori Relativitas Umum Einstein, yang menggambarkan hukum gravitasi yang mengatur gerak benda besar seperti planet, dan Teori Mekanika Kuantum, yang berhubungan dengan dunia partikel sub-atomik.

Atas berbagai pencapaiannya yang luar biasa, kehidupan Hawking tercatat dalam sebuah film berjudul "The Theory of Everything" tahun 2014, dengan Eddie Redmayne sebagai pemeran Hawking.

BACA JUGA: Kesetaraan dan Keadilan Gender Dimulai dari Lingkungan Rumah Tangga

Beberapa rekan ilmuwan juga menilai, fisikiawan tersohor ini dapat membangkitkan antusiasme baru untuk dunia sains.

Prestasinya, dan umurnya yang panjang, juga membantu membuktikan bahwa cacat paling parah pun tidak menghentikannya tetap hidup.

Richard Green, dari Asosiasi Penyakit Neurone Motor, nama Inggris untuk ALS, mengatakan Hawking memenuhi definisi klasik penyakit ini.

"Pikiran yang sempurna terperangkap dalam tubuh yang tidak sempurna, Hawking telah menjadi inspirasi bagi orang-orang dengan penyakit ini. bertahun-tahun." kata Green.

Meskipun butuh beberapa menit untuk menulis jawaban atas pertanyaan sederhana, Hawking mengatakan bahwa kecacatan tersebut tidak mengganggu pekerjaannya.

Hawking berharap untuk meninggalkan atmosfer Bumi sama sekali suatu hari nanti, sebuah perjalanan yang sering ia rekomendasikan ke seluruh penghuni planet ini.

BACA JUGA: Catat! Kekerasan Rumah Tangga Terjadi karena Perkawinan Tak Bahagia

"Dalam jangka panjang umat manusia seharusnya tidak memiliki semua telurnya dalam satu keranjang, atau di satu planet. Saya hanya berharap kita bisa menghindari menjatuhkan keranjang sampai saat itu," kata Hawking di tahun 2008.

Hawking pertama kali dikenal melalui karya teoretisnya yang membahas tentang lubang hitam.

Ia menyangkal keyakinan bahwa lubang hitam begitu padat sehingga tidak ada yang bisa lolos dari tarikan gravitasi mereka, dia menunjukkan bahwa lubang hitam bocor sedikit cahaya dan jenis radiasi lainnya, yang sekarang dikenal sebagai "Hawking radiation."

"Itu mengejutkan," kata Gary Horowitz, seorang fisikawan teoritis di University of California, Santa Barbara. "Itu benar-benar revolusioner."

Berikut beberapa karya terpopuler Stephen Hawking yang sangat berpengaruh terhadap dunia sains:

BACA JUGA: Catat, Begini Aturan Menonton TV yang Tepat Agar Anak Cerdas

- A Brief History of Time (1988)

- Black Holes and Baby Universes and Other Essays (1993)

- The Universe in a Nutshell (2001)

- On The Shoulders of Giants (2002)

- God Created the Integers: The Mathematical Breakthroughs That Changed

- History (2005)

- The Dreams That Stuff Is Made Of: The Most Astounding Papers of Quantum Physics and How They Shook the Scientific World (2011)

- My Brief History (2013)