Bahaya Perdarahan Selama Masa Kehamilan yang Bisa Menjadi Pemicu Terjadinya Keguguran Menurut Dokter Kandungan

By Ruby Rachmadina, Selasa, 7 Desember 2021 | 17:12 WIB
Bahaya perdarahan selama masa kehamilan yang kerap menjadi tanda terjadinya keguguran. (Freepik)

Dokter Spesialis Kebidanan & Kandungan Konsultan Fertilitas Endokrinologi Reproduksi, RSIA Brawijaya Antasari, Dr. Malvin Emeraldi SpOG (K) FER.

Menurut Dokter Spesialis Kebidanan & Kandungan Konsultan Fertilitas Endokrinologi Reproduksi, RSIA Brawijaya Antasari, Dr. Malvin Emeraldi SpOG (K) FER, dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, Senin (6/12/2021), perdarahan menjadi salah satu kondisi yang kerap dikeluhkan para pasiennya. 

Perdarahan saat hamil seringkali tak bisa dihindari. 

"Keluhan yang paling sering terjadi adalah perdarahan," terang dr. Malvin. 

Kondisi perdarahan memang tak selalu menandakan ancaman bahaya.

Baca Juga: Beredar Mitos vs Fakta Kehamilan tentang Mengecat Rumah Saat Hamil Bisa Buat Bayi Lahir Cacat bahkan Keguguran, Benarkah?

Tetapi jika para ibu hamil mengalaminya dan perdarahan cukup banyak maka perlu diwaspadai. 

Hal itu disebabkan perdarahan bisa menjadi pertanda terjadinya keguguran dan kematian pada janin. 

"Terkadang ancaman keguguran yang tidak bisa tertolong lagi ketika perdarahannya banyak, " imbuhnya. 

Kondisi seperti ini perlu diwaspadai terutama bagi para ibu hamil yang baru memasuki trimester pertama. 

Perdarahan yang kerap disepelekan hanya akan membahayakan keselamatan ibu dan sang janin. 

Dalam beberapa kasus, dr. Malvin menceritakan bahwa perdarahan bisa saja terjadi ketika ibu hamil sedang berbaring atau beristirahat. 

Baca Juga: Jangan Berlarut Dalam Kesedihan, Ini Tips yang Bisa Dilakukan Para Moms Untuk Berdamai Dengan Diri Sendiri Setelah Mengalami Keguguran

Jika kondisi perdarahan terjadi dalam jumlah yang berlebih atau terlalu banyak darah yang keluar itu bisa memicu terjadinya keguguran. 

Bahkan ini bisa menjadi suatu pertanda jika keselamatan sang janin tak bisa tertolong. 

"Bisa terjadi ketika kasur basah dengan darah jadi itu sulit dan kemungkinan besar kehamilan tidak bisa diselamatkan lagi," pungkas dr. Malvin.