3 Hal Penting dalam Toilet Training pada Tahap Perkembangan 0-2 Tahun

By David Togatorop, Selasa, 14 Desember 2021 | 07:39 WIB
Toilet training harus diajarkan dalam suasana yang nyaman bagi anak. (Pixabay/thomasbrodowksi)

Nakita.id – Salah satu tahap penting dalam perkembangan anak adalah kemampuannya mengendalikan bagian-bagian tubuhnya. Dalam hal ini, perkembangan fisik dan motorik saling terkait agar bayi berusia 0-2 tahun mulai bisa melakukan banyak hal.

Kemampuan toilet training adalah salah satunya, sehingga orangtua harus tahu cara mengajari toilet training pada tahapan perkembangan bayi tahun kedua.

Dengan toilet training, maka anak diharapkan bisa mengurus dirinya sendiri saat buang air kecil atau buang air besar. Kemampuan anak mengontrol buang air kecil disebut dengan bladder control. Sedangkan toilet training untuk buang air besar disebut dengan bowel control.

Baca Juga: Cara Mengatasi Penyakit Jantung Bawaan Kritis pada Bayi Agar Tidak Terlambat Didiagnosis dan Ditangani

Usia toilet training

Orangtua perlu tahu kapan usia yang tepat bagi anak untuk melakukan toilet training. Saat yang cocok adalah ketika anak mulai bisa berjalan, dalam kisaran usia lewat dari 1 tahun hingga 1,5 tahun.

Orangtua juga jangan kaget kalau anak cenderung lebih bisa melakukan toilet training untuk buang air besar terlebih dahulu dibandingkan toilet training buang air kecil.

Usia anak sanggup mengontrol buang air besar adalah saat usianya menginjak 18-24 bulan. Walaupun demikian, anak bisa dengan sempurna mengendalikan tubuhnya untuk buang air besar saat sudah berusia 3 tahun.

Sementara itu, pengendalian sempurna atas kemampuan buang air kecil biasanya terjadi lebih lambat, pada usia anak menginjak hampir 5 tahun.

Cara mengajari

Dalam mengajari toilet training kepada anak, orangtua harus memperhatikan beberapa hal penting. Seperti disebutkan di awal, perkembangan fisik yang baik akan mendukung kemampuan motorik tubuh, termasuk pengendalian otot-otot pembuangan.

Baca Juga: Tak Hanya Lengket dengan Moms, Anak Perempuan juga Bisa Dekat dengan Dads Kalau Mau Berperan Sama Sejak Lahir Lakukan Hal Ini

Turut mendukung pula adalah perkembangan kematangan psikologis anak untuk mengetahui dan mengenali alasan dia harus melakukan buang air pada waktu dan tempat yang tepat.

Secara praktis orangtua perlu mengajari hal-hal berikut:

1. Kemampuan kognitif yang matang

Dalam hal ini anak harus diajari instruksi yang sifatnya sistematis. Apa yang harus dilakukan pertama kali, lalu apa berikutnya. Pastikan orangtua memberikan instruksi saat anak sudah mempunyai kemampuan untuk mengerti instruksi.

2. Tidak memaksa

Toilet training akan berjalan tanpa hambatan besar bila diajarkan dalam suasana nyaman bagi anak, dan bukan dalam keaadaan saat anak akan buang air. Komunikasi yang hangat serta perlengkapan yang mendukung akan sangat memudahkan.

Baca Juga: Obat Ruam Popok Pada Bayi, Selain Salep Ternyata Moms Bisa Lakukan Perawatan Sederhana Ini di Rumah Agar Di Kecil Tidak Gatal Lagi

3. Memberi pujian

Berlatih adalah salah satu proses belajar. Karena itu, sangat mungkin terjadi kekurangan dan kegagalan serta hal di luar harapan.

Bila anak belum berhasil melakukan toilet training, orangtua hendaknya tetap memberikan pujian akan hasil apapun yang anak lakukan. Justru di sinilah orangtua punya peran besar, yaitu untuk membuat anak berhasil melakukan sesuatu dari nol hingga berhasil.

(Penulis: David Togatorop S.S, M.Hum - Editor in Chief Nakita.id)