Gorengan atau makanan cepat saji
Tak bisa dipungkiri jika orang Indonesia tak bisa dijauhkan dengan makanan siap saji dan gorengan.
Padahal, makan gorengan atau makanan cepat saji yang dikonsumsi dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko sembelit.
Kedua jenis makanan ini cenderung tinggi lemak dan rendah serat, kombinasi keduanya jika dimakan terlalu sering dapat memperlambat pencernaan.
Gorengan dan makanan cepat saji juga mengandung banyak garam yang bisa menurunkan kadar air pada tinja yang menyebabkan kering sehingga lebih sulit untuk dikeluarkan oleh tubuh.
Daging merah
Daging merah dapat menyebabkan sembelit karena beberapa alasan.
Alasan pertama adalah daging merah sangat sedikit mengandung serat, yang menyebabkan jumlah tinja bertambah dan membantu bergerak.
Kedua, daging merah secara tidak langsung dapat mengurangi asupan serat harian.
Daging merah menjadi salah satu makanan berlemak tinggi yang membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna tubuh.
Dalam beberapa kasus, hal ini dapat mengakibatkan terjadinya sembelit yang lebih sering.
Makanan yang mengandung produk susu
Bagi sebagian orang produk yang mengandung susu dapat menyebabkan sembelit.
Bayi, balita, dan anak-anak menjadi kelompok yang paling berisiko terkena sembelit akibat konsumsi susu.
Priduk susu dapat menyebabkan sembelit pada beberapa orang yang alergi terhadap susu sapi.
Makanan yang terdapat gluten di dalamnya
Gluten merupakan protein yang kerap ditemukan dalam biji-bijian seperti gandum.
Orang-orang yang menderita penyakit celiac, sensitivitas gluten non-celiac (NCGS), atau sindrom iritasi usus (IBS) kemungkinan besar dapat mengalami sembelit jika mengonsumsi gluten atau gandum.
Maka perlu arahan dari dokter berapa takaran yang pas untuk mengonsumsi makanan yang mengandung gluten untuk mencegah terjadinya sembelit.