10 Jam Setelah Menggunakan Cat Kuku, Ini yang Terjadi pada Tubuh

By Nila Kusuma Pratiwi, Minggu, 18 Maret 2018 | 15:36 WIB
Yang terjadi pada tubuh setelah menggunakan cat kuku (oyeviral)

Nakita.id - Sebagian besar perempuan di seluruh dunia menggunakan cat kuku agar kuku terlihat cantik.

Namun, pernahkah Moms membayangkan, cat kuku bisa sangat berbahaya?

Saat Moms menggunakan cat kuku dan meski tidak terjadi kontak dengan kulit, ini masih sangat berbahaya.

Karena bahan cat kuku mengandung bahan beracun lebih berbahaya daripada yang terkandung pada krim wajah dan krim tangan.

BACA JUGA :Hanya dalam 3 hari, Pori-pori Terbuka Akan Lenyap dari Wajah

Berikut bahan-bahan berbahaya  yang terkandung dalam cat kuku:

Toluena

Toluena sering ditemukan di cat kuku untuk membuatnya lebih halus.

Bahan kimia ini dikenal karena memainkan peran penguat oktan dalam bensin.

Hal ini dapat menyebabkan sakit kepala, mual, cacat lahir serta kelainan perkembangan, kerusakan ginjal dan hati.

BACA JUGA :Coba deh 6 Metode Tomat Ini, Lihat Apa yang Terjadi Pada Kulit Beberapa Menit Kemudian

Ini juga memiliki efek negatif pada sistem saraf.

Toksin ini berhasil melewati sawar (pembatas) darah otak dan mengganggu fungsi kerja otak.

Interaksi ini menyebabkan degenerasi dan cerebella yang sering menyebabkan kejang, menurunnya kemampuan kognitif, dan kebutaan.

Bahkan Uni Eropa melarang penggunaan toluena.

BACA JUGA :Begini Cara Menghilangkan Fibroma dan Kutil di Kulit Tanpa Operasi

Dibutil Phthalate (DBP)

Menurut penelitian telah menunjukkan bahwa bahan kimia beracun ini memiliki peran terhadap timbulnya sel kanker, serta masalah kesuburan jangka panjang pada anak laki-laki yang baru lahir.

Senyawa ini telah dilarang di Eropa, namun masih digunakan di AS.

Formaldehida

Formaldehida adalah bahan pengawet dan alat sterilisasi, sering digunakan untuk membalsam.

Telah terbukti menyebabkan kanker paru-paru dan hidung serta telah diidentifikasi sebagai karsinogen mematikan oleh Badan Internasional untuk Penelitian Kanker.

Oleh karena itu, Moms harus memilih produk alternatif yang lebih sehat atau mencoba membuat sendiri dengan bantuan beberapa bahan alami.

Kalaupun mau, pakailah jarang-jarang, jangan terlalu sering karena  berisiko mengganggu kesehatan.