Mitos vs Fakta Kehamilan: Ibu Hamil Sering Menangis Berisiko Keguguran, Benarkah?

By Aullia Rachma Puteri, Kamis, 6 Januari 2022 | 08:26 WIB
Ibu hamil sering menangis berisiko keguguran, mitos vs fakta kehamilan? (Freepik)

Tapi apakah janin bisa merasakan ketika ibu hamil menangis?

Mengutip dari Mayo Clinic, ahli menemukan bahwa janin yang berumur enam bulan bisa merasakan dampak dari emosi yang dirasakan oleh ibu hamil.

Pada ahli menyatakan bahwa Moms yang menangis saat hamil 1-2 dalam batasan yang wajar tidak berefek atau menimbulkan reaksi pada janin dalam kandungan.

Namun, jika perasaan tersebut terjadi berkali-kali, terus menerus, dan berkepanjangan ternyata bisa berpengaruh pada janin.

Ini karena ketika Moms menangis karena sedih atau stres, tubuh akan menghasilkan hormon stres yang disebut dengan hormon kortisol.

Selanjutnya, apa yang terjadi pada janin saat ibu hamil menangis?

Ternyata, ia akan turut mendapatkan hormon stres yang dialirkan oleh Moms melalui plasenta.

Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan Soal Makan Daging Saat Hamil, Jangan Makan yang Mentah atau Terlalu Banyak karena Bisa Berakibat Seperti Ini

Makin sering ibu hamil menangis, makin banyak pula hormon kortisol yang dialirkan kepada janin.

Maka bukan tidak mungkin jika ibu hamil mengalami keguguran karena sering menangis.

Melansir jurnal Frontiers in Endocrinology, keguguran atau persalinan dini dapat terjadi karena terpicunya peningkatan hormon corticotropin-releasing (CRH) saat Moms stres dan cemas.

Seharusnya, hormon ini dihasilkan oleh tubuh jika janin sudah siap dilahirkan.