Nakita.id.- Perlunya bayi baru lahir disuntik vitamin K ternyata terkait dengan kadar vitamin K dalam hatinya yang relatif masih lebih rendah.
Secara fisiologis, kadar vitamin K dalam tali pusat sekitar 50% dan akan menurun dengan cepat mencapai titik terendah dalam 48—72 jam setelah kelahiran.
Kadar ini akan bertambah secara perlahan setelah beberapa minggu tetapi tetap di bawah kadar orang dewasa.
Betul, bayi akan disusui ASI yang mengandung vitamin K. Namun kandungan vitamin K dalam ASI hanya 0,5 mg/ltr, sementara kebutuhan bayi akan vitamin K sebesar 0,5—1 mg. Jadi, belum mencukupi.
Hal inilah yang menyebabkan bayi baru lahir cenderung mengalami defisiensi vitamin K sehingga memiliki risiko tinggi mengalami Perdarahan Akibat Defisiensi Vitamin K (PDVK).
Salah satu PDVK yang paling dikhawatirkan adalah perdarahan di otak. Kasus tersebut memiliki angka kematian 10—50% dan angka kecacatan 30—50%.
BACA JUGA: Waspada Penyakit Bayi Baru Lahir yang Dipicu Kekurangan Vitamin K
Menurut dr. Desiana Dharmayani SpA dari RSIA Evasari, Rawamangun, Jakarta, yang perlu diketahui, jam-jam pertama kehidupan bayi hingga usia dua minggu adalah masa riskan mengalami perdarahan.
Karena dalam persalinan normal ataupun sesar, bayi berisiko mengalami trauma di bagian otak.