Namun, apabila sudah terjadi perdarahan, ini akan terlihat pada kulit, hidung, mata, dan saluran cerna yang ditandai oleh muntah atau tinja yang kehitaman. Bayi juga terlihat pucat. Perdarahan yang terjadi sering kali spontan.
Perlu juga diketahui, bayi dengan kondisi tertentu memiliki faktor risiko perdarahan lebih besar.
Di antaranya bayi kurang bulan, bayi yang lahir dari mama pengguna obat yang menghambat metabolisme vitamin K di antaranya obat anti-kejang dan obat anti-tuberkulosis selama kehamilan.
BACA JUGA: 5 Fakta Unik Bayi Laki-laki yang Belum Banyak Ibu Ketahui
Bayi yang mendapatkan antibiotik berkepanjangan (karena dapat membunuh bakteri normal usus yang hasilkan vitamin K), dan bayi yang mengalami diare terus-menerus dan gangguan penyerapan usus.
Terkait itulah, Desiana meminta orangtua untuk waspada bila pada bayi di bawah 6 bulan, tiba-tiba wajahnya pucat dan tubuhnya lemah.
“Kita perlu curiga adanya perdarahan di otak akibat kurangnya vitamin K. Perdarahan tidak mesti karena terjatuh, dapat juga saat bayi disuntik (imunisasi) lalu darah keluar terus tidak bisa berhenti. Kondisi ini kemungkinan karena bayi kekurangan vitamin K.” (*)
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR