Suntikan vitamin K pada bayi baru lahir dapat mencegah terjadinya perdarahan tersebut, karena vitamin K penting dalam proses pembekuan darah.
Vitamin K juga akan bermanfaat saat si kecil mendapat imunisasi. Sebab, salah satu kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) adalah perdarahan 2 jam sampai 8 hari pasca-imunisasi akibat defisiensi vitamin K.
Dari data Komnas KIPI jumlah kasus perdarahan pasca-imunisasi yang diduga karena defisiensi vitamin K selama tahun 2003—2006 sebanyak 42 kasus, dimana 27 kasus (65%) di antaranya meninggal.
BACA JUGA: Begini Cara Membedakan Anak Kurus yang Sehat dan Anak yang Kurang Gizi
Pemberian suntikan vitamin K sudah harus dilakukan sebelum bayi berusia 2 minggu.
Seiring dengan bertambahnya usia bayi, apalagi saat bayi sudah mendapatkan MPASI (usia 6 bulan), bakteri normal dalam ususnya bisa memproduksi vitamin K sendiri, sehingga di masa ini tidak perlu lagi suntikan vitamin ini.
Dalam situs IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) dijelaskan, sekitar 1 : 200 sampai 1 : 400 kelahiran bayi tidak mendapat suntikan vitamin K.
Ini bisa akibat beberapa hal, namun paling sering adalah pihak medis lupa memberikan, ditambah sang mama lupa mengingatkan.
Kata Desiana, gejala kekurangan vitamin K tidak selalu terlihat dengan jelas. Sekitar 1/3 kasus terjadi tanpa gejala maupun faktor risiko yang jelas.
Oleh karena itulah, pemberian suntikan vitamin K perlu dilakukan pada setiap bayi baru lahir sebagai tindakan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya perdarahan pada bayi baru lahir.
Rayakan Hari Ibu dengan Kenyamanan di Senyaman, Studio Yoga dan Meditasi Khusus Wanita Berdesain Modern serta Estetik
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR