Mengapa Bayi Baru Lahir Harus Disuntik Vitamin K? Ini Penjelasannya!

By Soesanti Harini Hartono, Senin, 19 Maret 2018 | 17:39 WIB
Pemberian suntikan vitamin K perlu dilakukan pada setiap bayi baru lahir sebagai tindakan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya perdarahan pada bayi baru lahir. ()

Nakita.id.- Perlunya bayi baru lahir disuntik vitamin K ternyata terkait dengan kadar vitamin K dalam hatinya yang relatif  masih lebih rendah.

Secara fisiologis, kadar vitamin K dalam tali pusat sekitar 50% dan akan menurun dengan cepat mencapai titik terendah dalam 48—72 jam setelah kelahiran.

Kadar ini akan bertambah secara perlahan setelah beberapa minggu tetapi tetap di bawah kadar orang dewasa.

Betul, bayi akan disusui ASI yang mengandung vitamin K. Namun kandungan vitamin K dalam ASI hanya 0,5 mg/ltr, sementara kebutuhan bayi akan vitamin K sebesar 0,5—1  mg. Jadi, belum mencukupi.

Hal inilah yang menyebabkan bayi baru lahir cenderung mengalami defisiensi vitamin K sehingga memiliki risiko tinggi mengalami Perdarahan Akibat Defisiensi Vitamin K (PDVK).  

Salah satu PDVK yang paling dikhawatirkan adalah perdarahan di otak.  Kasus tersebut memiliki angka kematian 10—50% dan angka kecacatan 30—50%. 

BACA JUGA: Waspada Penyakit Bayi Baru Lahir yang Dipicu Kekurangan Vitamin K

Menurut dr. Desiana Dharmayani SpA dari RSIA Evasari, Rawamangun, Jakarta, yang perlu diketahui, jam-jam pertama kehidupan bayi hingga usia dua minggu adalah masa riskan mengalami perdarahan.

 

Karena dalam persalinan normal ataupun sesar, bayi berisiko mengalami trauma di bagian otak. 

Suntikan vitamin K pada bayi baru lahir dapat mencegah terjadinya perdarahan tersebut, karena vitamin K penting dalam proses pembekuan darah.

Vitamin K juga akan bermanfaat saat si kecil mendapat imunisasi. Sebab, salah satu kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) adalah perdarahan 2 jam sampai 8 hari pasca-imunisasi akibat defisiensi vitamin K.

Dari data Komnas KIPI jumlah kasus perdarahan pasca-imunisasi yang diduga karena defisiensi vitamin K selama tahun 2003—2006 sebanyak 42 kasus, dimana 27 kasus (65%) di antaranya meninggal.

BACA JUGA: Begini Cara Membedakan Anak Kurus yang Sehat dan Anak yang Kurang Gizi

Pemberian suntikan vitamin K sudah harus dilakukan sebelum  bayi berusia 2 minggu.  

Seiring dengan bertambahnya usia bayi, apalagi saat bayi sudah mendapatkan MPASI (usia 6 bulan), bakteri normal dalam ususnya bisa memproduksi vitamin K sendiri, sehingga di masa ini tidak perlu lagi suntikan vitamin ini.

Dalam situs IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) dijelaskan, sekitar 1 : 200 sampai 1 : 400 kelahiran bayi tidak mendapat suntikan vitamin K. 

Ini bisa akibat beberapa hal, namun paling sering adalah pihak medis lupa memberikan, ditambah sang mama lupa mengingatkan.

Kata Desiana, gejala kekurangan vitamin K tidak selalu terlihat dengan jelas. Sekitar 1/3 kasus terjadi tanpa gejala maupun faktor risiko yang jelas.

Oleh karena itulah, pemberian suntikan vitamin K perlu dilakukan pada setiap bayi baru lahir sebagai tindakan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya perdarahan pada bayi baru lahir.

Namun, apabila sudah terjadi perdarahan, ini akan terlihat pada kulit, hidung, mata, dan saluran cerna yang ditandai oleh muntah atau tinja yang kehitaman. Bayi juga terlihat pucat.  Perdarahan yang terjadi sering kali spontan.

Perlu juga diketahui, bayi dengan kondisi tertentu memiliki faktor risiko perdarahan lebih besar.

Di antaranya bayi kurang bulan, bayi yang lahir dari mama pengguna obat yang menghambat metabolisme vitamin K di antaranya obat anti-kejang dan obat anti-tuberkulosis selama kehamilan.

BACA JUGA: 5 Fakta Unik Bayi Laki-laki yang Belum Banyak Ibu Ketahui

Bayi yang mendapatkan antibiotik berkepanjangan (karena dapat membunuh bakteri normal usus yang hasilkan vitamin K), dan bayi yang mengalami diare terus-menerus dan gangguan penyerapan usus.

Terkait itulah, Desiana meminta orangtua untuk waspada  bila pada bayi di  bawah 6 bulan, tiba-tiba wajahnya  pucat dan tubuhnya lemah.

“Kita perlu curiga adanya perdarahan di otak akibat kurangnya vitamin K. Perdarahan tidak mesti karena terjatuh, dapat juga saat bayi disuntik (imunisasi) lalu darah keluar terus tidak bisa berhenti. Kondisi ini kemungkinan karena bayi kekurangan vitamin K.”  (*)