Mitos vs Fakta Kehamilan Soal Makan Junk Food Saat Hamil, Awas Bisa Berbahaya Bagi Janin Jika Dimakan Berlebihan

By Riska Yulyana Damayanti, Rabu, 12 Januari 2022 | 13:43 WIB
Mitos vs fakta kehamilan soal makan junk food saat hamil (pexels.com/Mikhail Nilov)

Nakita.id - Sebaiknya perhatikan asupan makanan yang Moms makan saat hamil ya.

Jangan sampai makanan yang dimakan bisa berdampak buruk untuk janin, salah satunya jangan terlalu banyak makan junk food.

Makan junk food memang nikmat, namun jika dikonsumsi terlalu banyak, baik orang yang tidak hamil dan bagi ibu hamil, maka bisa berdampak buruk.

“Junk food tidak menyediakan nutrisi yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang tepat dari tubuh bayi Anda, termasuk otak, tulang, sistem kekebalan dan organnya,” Carley Mendes, ahli gizi prenatal, dilansir dari The Bump.

Junk food juga mungkin memiliki efek jangka panjang, setelahnya.

Namun masih, diperlukan lebih banyak penelitian (sebagian besar adalah penelitian pada hewan pengerat dan, tentu saja, manusia bukanlah tikus), tetapi sejauh ini junk food dikaitkan dengan masa depan janin yang sedang tumbuh.

Berikut mitos vs fakta kehamilan soal makan junk food saat hamil.

1. Preferensi untuk makanan berlemak

Dalam studi hewan pengerat tahun 2017 yang diterbitkan di Frontiers in Endocrinology, para ilmuwan melacak hubungan antara diet ibu dan berat bayinya, hubungan dengan makanan dan sirkuit otak.

Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan: Apakah Tidur Tengkurap Saat Hamil Berbahaya untuk Janin dan Sang Ibu?

Ternyata tikus yang makan junk food selama kehamilan memiliki anak yang lebih berat yang sangat menyukai lemak setelah disapih.

Sementara diet seimbang di masa kanak-kanak menurunkan keinginan mengidam itu, sirkuit otak anak tetap berubah hingga dewasa, membuat mereka lemah terhadap makanan yang sarat lemak.