Tips Merawat dan Membesarkan Anak dengan Kondisi Stunting, Psikolog Tekankan Pentingnya Penerimaan dari Orang Tua

By Kintan Nabila, Kamis, 13 Januari 2022 | 07:29 WIB
Membesarkan dan merawat anak dengan kondisi stunting (Freepik/jcomp)

 

Nakita.id - Setiap orang tua tentunya ingin anak mereka sehat dan tumbuh secara optimal sesuai usianya.

Namun, salah satu masalah yang menghambat pertumbuhan anak adalah kondisi stunting.

Melansir dari laman Kemenkes (Kementerian Kesehatan) Republik Indonesia, stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang ditandai dengan tubuh pendek.

Penderita stunting umumnya rentan terhadap penyakit, memiliki tingkat kecerdasan di bawah normal, serta produktivitas rendah.

Melihat situasi ini, Moms dan Dads mungkin menyadari bahwa kondisi anak ini berbeda dari anak pada umumnya.

Sehingga mungkin, sebagai orang tua kalian akan menghadapi banyak kendala dalam merawat dan membesarkan sang buah hati.

Psikolog Anak dan Konselor Laktasi dari PION Clinician, Irma Afriyanti Bakhtiary, M.Psi., Psikolog menekankan hal terpenting bagi orang tua yang memiliki anak dengan kondisi stunting.

"Sebagai orang tua kita memang harus belajar menerima kondisi mereka dulu," katanya dalam wawancara bersama Nakita.id, Senin (10/1/2021).

"Ketahuilah setiap anak itu unik dan berbeda, mereka punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing," sambungnya.

Baca Juga: Pengaruh Stunting Terhadap Psikologis Anak, Waspadai Kondisi Ini Bisa Bikin Anak Kurang Percaya Diri di Sekolah

Lebih lanjut Irma juga berpesan agar orang tua bersikap realistis dengan melihat sesuai kenyataan.

"Be realistic ketahui kemampuan anak seperti apa. Misalnya anak kita kondisinya seperti itu, maka enggak bisa untuk memaksakan atau menyamakan kemampuan anak kita dengan anak lain," katanya.

Kemudian, meskipun berat orang tua juga perlu memberi pemahaman pada anak terkait kondisi mereka yang berbeda.

Irma Afriyanti Bakhtiary, M.Psi., Psikolog. Psikolog Anak dan Konselor Laktasi dari PION Clinician

"Beri pengertian pada anak sebetulnya kamu seperti ini," kata Irma.

"Sebagai orang tua tentunya kita yang paling paham dengan kemampuan anak, sehingga kita bisa lebih realistis sejauh apa boleh menuntut anak," lanjutnya.

Selanjutnya yang paling penting, orang tua juga harus terus menumbuhkan rasa percaya diri anak.

"Selalu berikan penguatan agar anak tetap percaya diri, kamu sebetulnya punya kelebihan kok dan kamu enggak beda sama anak-anak lainnya," kata Irma.

"Buatlah supaya anak mengerti bahwa dia berharga dan punya nilai," lanjutnya.

Baca Juga: Anak Stunting Belum Tentu Berkebutuhan Khusus! Begini Cara Tingkatkan Rasa Percaya Dirinya Agar Bisa Berbaur dengan Teman Sebayanya

Moms dan Dads juga bisa mendukung anak untuk terus berkarya dengan menggali kelebihan yang dia punya. 

"Bimbing anak untuk berkontribusi di dalam lingkungannya. Bilang pada anak, kamu kamu bisa kok ngerjain sesuatu yang bermanfaat," kata Irma.

"Kalau misalnya kamu nggak bisa, coba lagi. Tapi tetap dampingi anak," lanjutnya.

Irma juga mengingatkan agar Moms selalu memberikan apresiasi dengan pujian atau acungan jempol saat anak berhasil melakukan sesuatu.

"Yang paling penting adalah penerimaan, kalau orang tua mau menerima dan kooperatif Insya Allah pertumbuhan anaknya akan lebih optimal," katanya.

"Karena ada beberapa kondisi orang tua yang denial (menyangkal realita/kenyataan)," kata Irma.

"Misalnya bilang 'anakku enggak begitu kok, anakku biasa saja enggak ada yang sulit untuk meningkatkan kemampuannya," pungkasnya.

Baca Juga: Pola Asuh yang Buruk Bisa Tingkatkan Risiko Stunting pada Anak, Orang Tua Sebaiknya Hindari Perilaku yang Seperti Ini