Satu Indonesia Bisa Bersorak, Kemenkes Berikan Hasil Seperti Ini Soal Vaksin Booster Sinovac dan Moderna untuk Melawan Covid-19

By Aullia Rachma Puteri, Selasa, 18 Januari 2022 | 11:00 WIB
Berikut hasil penelitian dari Kemenkes pada vaksin booster Sinovac dan Moderna (Freepik.com)

Nakita.id - Pembagian vaksin booster dari pemerintah memang sedang jadi perbincangan hangat akhir-akhir ini.

Pada 12 Januari 2022 Kemenkes sudah mendapatkan izin dari BPOM untuk menyuntikan vaksin booster pada masyarakat.

Ada 5 jenis kombinasi vaksin booster yang disetujui oleh BPOM.

Mereka adalah Vaksin CoronaVac, Vaksin AstraZeneca, Vaksin Pfizer, Vaksin Zifivax, dan Vaksin Moderna.

BPOM tentunya sudah menguji efektivitas beberapa jenis vaksin Covid-19 untuk booster.

Pengujian ini dilakukan untuk mengecek titer antibodi setelah vaksin booster diberikan.

Salah satu vaksin booster Homolog yang digunakan adalah Coronavac produksi Sinovac, dan Heterog mRNA yang diproduksi Moderna.

Tim peneliti dari Kementrian Kesehatan sudah melakukan riset terhadap orang-orang yang sudah divaksin lengkap dan belum pernah divaksin Covid-19 sama sekali.

Lalu bagaimana hasilnya?

Baca Juga: Akhirnya Terungkap, Setelah Dapat Vaksin Booster Sebaiknya Jangan Konsumsi Makanan Ini Jika Tak Ingin Dapat Efek Samping Berlebih

Mengutip dari Kompas, Senior Manager Strategic Delivery Unit Kemenkes, Ririn Ramadhany menjelaskan bahwa pemberian vaksin heterolog dan homolog mampu meningkatkan titer antibodi seseorang.

"Kami menemukan bahwa booster homolog dan heterolog berhasil meningkatkan titer antibodi," ujar Ririn dalam webinar, Minggu (16/1/2022).