5 Bahan yang Sebaiknya Dihindari Untuk MPASI, Bisa Menyebabkan Alergi!

By Debora Julianti, Senin, 24 Januari 2022 | 12:37 WIB
Anak yang sedang diberikan MPASI sebaiknya menghindari 5 bahan ini untuk meminimalisir alergi (freepik)

Nakita.id – Moms mungkin diantara kita ada yang sudah memiliki keinginan untuk memberi anak MPASI saat usianya sudah 6 bulan.

Namun ibu masih ragu untuk memberikan makanan karena kondisi pencernaan bayi yang masih begitu sensitif.

Selain itu juga Moms mungkin masih bingung menentukan makanan apa saja yang dapat dikonsumsi oleh bayi.

Karena bayi yang masih begitu sensitif, bisa saja kandungan pada makanan tersebut dapat menyebabkan alergi pada anak.

Apalagi jika dalam keluarga ada yang memiliki riwayat alergi  seperti masalah asma, eksim, atau sakit perut saat mengkonsumsi makanan tertentu.

Bayi umumnya memiliki tingkat kekebalan tubuh yang lebih rendah dibandingkan orang dewasa sehingga lebih rentan alergi, baik dari konsumsi makanan pemicu alergi atau paparan pada kulitnya.

Sistem kekebalan tubuh berfungsi sebagai pelindung dari berbagai zat berbahaya yang masuk ke tubuh.

Sistem yang bereaksi berlebihan terhadap suatu zat dan menganggapnya berbahaya padahal aman merupakan respon tubuh yang disebut alergi.

Substansi yang dapat menyebabkan alergi ini disebut alergen.

Baca Juga: Perlu Dicatat Moms! 8 Makanan Ini Bisa Picu Alergi Pada Si Kecil

Alergen dapat berupa makanan tertentu, obat-obatan, debu, tungau, serbuk sari, gigitan serangga, dan sebagainya.

Saat seseorang terpapar oleh alergen, tubuh akan memproduksi antibodi berlebihan sehingga memicu histamin.

Histamin yang dilepaskan ke dalam darah mengakibatkan munculnya gejala alergi.

Melansir dari HealthLine, berikut beberapa makanan MPASI yang dapat menyebabkan alergi pada anak, Moms harus lebih selektif nih.

1. Telur

Telur adalah salah satu makanan pemicu alergi pada bayi yang banyak terjadi.

Protein utama yang menyebabkan reaksi alergi pada bayi adalah ovomucoid, ovalbumin, dan ovotransferin.

Setengah dari bayi yang mengalaminya akan sembuh dengan sendirinya saat mencapai usia 3 tahun.

Beberapa kasus alergi akibat telur dapat menyebabkan anafilaksis dan dapat berbahaya kepada bayi nantinya.

Baca Juga: Cegah Alergi Pada Bayi

2. Seafood

Seafood juga merupakan makanan pemicu alergi yang banyak terjadi pada bayi.

Alergi kerang terjadi akibat reaksi terhadap protein dari famili crustacea dan moluska, selain kerang, ikan dan cumi-cumi juga berpotensi sebagai makanan pemicu alergi.

Ini disebabkan oleh protein tropomyosin yang menjadi pemicu alergi pada makanan laut yang paling umum.

Protein lain yang berpotensi menyebabkan reaksi alergi dan memicu respon imun adalah arginine kinase dan myosin.

3. Kedelai

Kedelai menjadi makanan pemicu alergi berikutnya yang mempengaruhi 0,4% anak-anak dan paling sering ditemukan pada anak-anak di bawah 3 tahun.

Alergi dipicu oleh protein dalam kedelai atau produk lainnya yang juga mengandung kedelai.

Gejala dari alergi kedelai meliputi kesulitan bernapas, gatal, pilek, ruam, asma dan pada beberapa kasus jarang bisa sampai kepada kondisi anafilaksis.

Baca Juga: Tips Memberi MPASI Saat Anak Sedang Sakit, Bisa Dilakukan Para Orangtua Agar Gizi Si Kecil Tetap Terpenuhi Meski Tak Nafsu Makan

4. Susu Sapi

Susu sapi menjadi makanan pemicu alergi lainnya yang sering banyak dikeluhkan.

Kondisi ini sangat jarang ditemukan pada bayi, biasanya hanya muncul sementara setelah flu perut dan akan hilang dengan sendirinya.

Susu sapi sebaiknya diberikan kepada bayi yang sudah 1 tahun keatas, sama halnya dengan susu formula.

5. Gandum

Gandum ternyata bisa jadi menjadi makanan pemicu alergi pada bayi.

Salah satu alergen utama pada gandum adalah protein yang bernama gliadin yang ditemukan pada gluten.

Alergi pada gandum sering dikaitkan dengan alergi terhadap gluten.

Jadi bagi bayi yang mengalami alergi terhadap gandum, disarankan untuk mengkonsumsi makanan bebas gluten

 Baca Juga: Wajib Tahu, Ragam Nutrisi yang Perlu Dipenuhi Ibu Saat MPASI Adek Bayi