Nakita.id – Tak perlu lagi minum obat, Moms bisa mengatasi rematik hanya dengan kayu manis.
Meski tidak berbahaya, penyakit rematik tentu sangatlah mengganggu.
Pasalnya, gejala rematik bisa terjadi kapan saja dan di mana saja.
Seperti diketahui, rematik biasanya akan memunculkan keluhan seperti kelelahan, nyeri sendi, pembengkakan sendi, kesemutan, hingga mati rasa.
Saat kondisi itu terjadi, kebanyakan orang mengandalkan obat untuk mengatasinya.
Padahal, rematik bisa diatasi dengan bahan alami lo, Moms.
Dengan begitu, Moms tidak perlu lagi ketergantungan obat.
Sementara itu, sebagai gantinya, Moms bisa memanfaatkan bahan alami seperti kayu manis untuk mengatasinya.
Wah, bagaimana caranya, ya?
Baca Juga: Cara Menyembuhkan Rematik Kurang dari 30 Menit, Modalnya Cuma Daun Sirih yang Diolah Seperti Ini
Moms tentu sudah tak asing lagi dengan kayu manis.
Bahan dapur satu ini memang kesukaan para ibu rumah tangga untuk menambahkan rasa manis pada makanan, khususnya kue.
Namun, tahukah Moms, melansir dari Kompas, kayu manis ternyata juga bisa dimanfaatkan untuk keperluan kesehatan, lo.
Dalam dunia medis, kayu manis memang dikenal karena sifatnya yang antiinflamasi.
Karena hal itulah, kayu manis kerap digunakan sebagai obat rematik alami.
Ya, pemanis berwarna cokelat ini dipercaya bisa meredakan pembengkakan akibat rematik.
Untuk mendapatkan khasiat tersebut, caranya mudah sekali, Moms.
Moms cukup mencampurkan kayu manis secukupnya ke dalam teh atau kopi.
Setelah diminum, nantinya khasiat kayu manis akan terasa.
Akan tetapi, bila di rumah tidak ada kayu manis atau Moms kurang suka, ada cara alternatif lainnya yang bisa dilakukan.
Yakni, dengan melakukan sejumlah kebiasaan.
Melansir dari Healthline, berikut ini beberapa kebiasaan yang dapat mengatasi rematik:
- Tidur cukup
- Mengatur pola makan
- Berolahraga secara teratur
- Minum suplemen minyak ikan dan probiotik
Nah, itu dia Moms cara mengatasi rematik secara alami.
Mudah sekali bukan? Yuk, dicoba!
Baca Juga: Rematik Pada Ibu Hamil Berbahaya, Bisa Sebabkan Bayi Lahir Prematur dan Risiko Lainya