Bukan Hanya Pengobatan yang Harus Diprioritaskan, Anak yang Menderita Kanker juga Perlu Mendapatkan Dukungan Mental dari Keluarga

By Ruby Rachmadina, Senin, 7 Februari 2022 | 17:00 WIB
Anak penderita kanker perlu mendapatkan dukungan mental dari keluarga (Freepik.com)

Penyakit kanker sering dianggap suatu penyakit yang hanya menyerang orang dewasa.

Namun jangan salah, anak-anak pun dapat berisiko terkena kanker.

Kanker pada anak bisa disebabkan oleh banyak faktor.

Baik dipicu oleh faktor genetik, paparan radiasi, atau pola hidup.

Kini, sudah banyak anak yang harus menderita kanker di usia yang sangat belia.

Bahkan, kanker pada anak sama mematikannya dengan kanker yang dialami oleh orang dewasa.

Kanker pada anak tak bisa dianggap remeh, karena penyakit kanker menjadi penyumbang angka kematian tinggi pada anak.

Jika kanker terjadi pada Si Kecil, mereka tentu perlu mendapatkan pengobatan yang optimal untuk membantu proses penyembuhannya.

Namun tak hanya itu, mereka juga perlu diberikan dukungan dari keluarga dan orang sekitar agar Si Kecil siap menjalani kehidupan dan berbagai pengobatan yang akan datang.

Baca Juga: 6 Jenis Kanker yang Paling Banyak Menyerang Anak Indonesia, Kenali Gejala Setiap Jenisnya

Ketika mengetahui Si Kecil mengidap kanker, sebagai orangtua Moms pasti merasakan syok dan sedih yang luar biasa.

Tetapi, harus dipahami bahwa rasa sedih dan beban yang paling besar bukan hanya dirasakan oleh orangtua saja.

Melainkan Si Kecil sendirilah yang harus menanggung penuh akan penyakit yang dideritanya.

Olivia, M.Psi., Psikolog, Psikolog di @awalmula.sub

Saat diwawancarai secara eksklusif oleh tim Nakita, Sabtu (5/2/2022), Olivia, M.Psi., Psikolog, Psikolog di @awalmula.sub mengatakan tak hanya pengobatan saja yang anak butuhkan.

Tetapi menurutnya, pemberian kasih sayang oleh orangtua lah yang dibutuhkan saat ini oleh anak ketika sakit.

Bagaimanapun juga, anak membutuhkan dukungan sepenuhnya ketika didiagnosis kanker oleh dokter.

Dukungan bisa dilakukan dengan berkata jujur sesuai dengan kondisi kesehatan anak.

Ceritakanlah yang sebenarnya dengan bahasa yang mereka pahami bahwa dirinya memiliki kanker tetapi tetap perhatikan jangan sampai anak merasa takut.

"Pemberian kasih sayang ini menjadi kebutuhan terbesar anak pada saat itu, orangtua harus bersifat jujur dan terbuka akan penyakit yang anak derita," ucap Olivia.

Baca Juga: Tanda Anak Menderita Kanker

Saat anak tahu dirinya mengidap kanker, orangtua harus bersiap untuk menghadapi perubahan emosi yang mereka alami.

Anak tentu akan menuai respon yang beragam dan tidak bisa diprediksi.

Pada anak-anak yang telah terdiagnosis kanker, mungkin timbul penolakan, tidak terima, marah, dan juga sedih.

Hal seperti ini memang wajar apabila terjadi.

Ini merupakan cara mereka untuk menyesuaikan diri dengan keadaan barunya sebagai pengidap kanker.

Olivia mengatakan disinilah orangtua perlu menjadi penolong dalam mengelola emosi pada anak.

Moms bisa mendengarkan segala keluh kesah yang anak bagikan tanpa perlu mencela atau menyelak saat anak bercerita.

Setelah anak menceritakan semua kisah yang dirasakannya, mungkin ini bisa menjadi sumber kekuatan agar anak terus bisa kembali menghadapi kenyataan.

"Kita perlu menolong mereka untuk mengelola emosi. Menyampaikan emosi yang mereka rasakan entah itu rasa cemas, takut, sakit karena mendapatkan treatment yang perlu secara medis," pungkas Olivia.

Baca Juga: Waspada Obesitas Saat Hamil, Anak Bisa Idap Kanker Sejak Dini!