Saat mengetahui anak terdiagnosa kanker, orangtua pasti merasa dunia seakan runtuh.
Apalagi jika Moms dan keluarga tidak memiliki riwayat penyakit kanker sebelumnya.
Ini tentu menjadi situasi sulit yang perlu dihadapi para orangtua.
Moms perlu menenangkan pikiran diri sendiri dan juga anak yang menderita kanker.
Moms mungkin merasa khawatir jika menceritakan kondisi kesehatan yang sebenarnya ini akan membebani anak.
Para orangtua takut nantinya hanya akan menambah ketakutan, kecemasan yang berujung stres jika memberitahu Si Kecil akan penyakit yang diidapnya.
Hal inilah yang menyebabkan banyak orangtua yang lebih memilih diam atau menyembunyikan kanker pada anak.
Namun, bagaimanapun juga lambat laun anak harus mengetahui tentang penyakit yang dideritanya.
Moms dan Dads perlu menjelaskan diagnosis kanker pada anak dengan segera.
Menurut Olivia, M.Psi., Psikolog, Psikolog di @awalmula.sub dalam wawancara bersama Nakita, Sabtu (5/2/2022) kebiasaan orangtua menutupi kondisi kesehatan anak memang sering terjadi.
Banyak Moms dan Dads yang lebih memilih diam dan tidak memberitahukan pada anak akan penyakit yang dideritanya.
Apalagi jenis penyakit tersebut kanker, yang mana masih banyak orang yang menganggap kanker penyakit berbahaya yang sulit untuk disembuhkan.
"Beberapa kasus kebanyakan orangtua memilih untuk tidak memberitahu anak akan sakit yang mereka rasakan, akan kanker yang menggerogoti tubuh," ucap Olivia.
Banyak alasan dan beberapa pertimbangan yang mungkin menyebabkan orangtua lebih memilih memendam kondisi tubuh anak dibanding harus menceritakan secara langsung.
Tetapi Olivia beranggapan hal itu salah dan keliru jika terus menerus dilakukan, yang membuat anak kurang memahami akan penyakit yang mereka miliki.
"Tetapi apakah ini penting dan seharusnya dilakukan? pastinya yang terbaik bukan seperti itu, karena anak menjadi tidak memiliki informasi," ujarnya.
Sebagai penderita kanker, tentu banyak persoalan yang nantinya akan anak hadapi, maka berikanlah informasi terbaru terkait kanker pada anak, agar mereka paham pengobatan apa saja yang nantinya akan dijalani.
"Yang terbaik adalah orangtua harus menceritakan kepada anak atau yang sebenarnya terjadi. Apa penyakitnya, bagaimana kemungkinan terburuk yang akan mereka hadapi," sambung Olivia.
Olivia menyarankan, ketika menjelaskan penyakit kanker gunakanlah kata yang bisa dipahami dengan mudah oleh anak.
Moms mungkin bisa menyesuaikan kata atau menyisipkan contoh sederhana yang menggambarkan penyakit kanker.
Jika memberikan contoh sebaiknya berikan gambaran yang sesuai dengan kapasitas daya pikir yang anak miliki.
Jangan sampai penjelasan yang Moms berikan hanya membuat mereka merasa bingung.
Atau bahkan hanya akan menjadikan Si Kecil merasa takut dan trauma.
"Memberitahu pada anak juga perlu disesuaikan dengan bahasa Si Kecil dan disesuaikan juga dengan kapasitas intelektualnya," ujarnya.
Moms mungkin juga bisa meminta bimbingan kepada dokter atau psikolog untuk mengetahui cara yang tepat menjelaskan kanker pada anak.
Olivia mengungkapkan, orangtua yang selalu menjelaskan secara jujur dan terbuka dapat mengurangi perasaan bersalah yang dirasakan, jika sewaktu-waktu terjadi suatu hal yang tidak diinginkan akibat kanker pada anak.
"Dengan seperti ini membuat orangtua tidak akan begitu menyesal ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan kepada anak, dibandingkan orangtua yang menyembunyikan informasi itu kepada anaknya," pungkas Olivia.