Nakita.id - Penyebab henti jantung adalah hal yang paling menakutkan untuk manusia. Pasalnya, dengan berhentinya kerja jantung secara mendadak, Moms dan Dads bisa langsung kehilangan nyawa seketika itu juga.
Perlu diingat juga, keadaan henti jantung tidak mengenal usia. Baik orang yang sudah tua maupun yang masih muda bisa mengalaminya.
Maka dari itu, Moms dan Dads harus tahu penyebab henti jantung. Mengutip dari Mayo Clinic, penyebab yang paling utama sebenarnya ada 3, tapi banyak orang-orang yang tak tahu kalau ada penyebab lainnya yang bisa membuat keadaan jantung tiba-tiba berhenti bekerja.
Namun, sebelum mengetahui penyebab lainnya, Moms dan Dads harus tahu penyebab utamanya.
Kardiomiopati hipertrofik
Yang pertama adalah kardiomiopati hipertrofik atau kondisi di mana dinding jantung mengalami penebalan.
Otot jantung yang menebal dapat mengganggu sistem kelistrikan jantung, menyebabkan detak jantung yang cepat atau tidak teratur (aritmia). Kondisi inilah yang pada akhirnya dapat menyebabkan kematian jantung mendadak.
Kelainan arteri koroner
Kelainan jantung termasuk penyebab henti jantung yang paling umum. Terkadang ada orang yang dilahirkan dengan arteri jantung (arteri koroner) yang terhubung secara tidak normal.
Arteri dapat menjadi terkompresi selama olahraga dan tidak memberikan aliran darah yang tepat ke jantung.
Long QT syndrome (LQTS)
Long QT syndrome (LQTS) merupakan kondisi irama jantung yang berpotensi menyebabkan detak jantung cepat dan kacau.
Detak jantung yang tidak stabil ini bisa membuat seseorang yang mengalaminya jatuh pingsan. Beberapa orang dengan kondisi ini juga mengalami kejang. Pada beberapa kasus yang parah, LQTS dapat menyebabkan kematian mendadak.
Selain penyebab-penyebab di atas, kondisi-kondisi di bawah ini juga bisa meningkatkan risiko henti jantung, yakni:
- Riwayat keluarga yang memiliki penyakit jantung koroner
- Kebiasaan merokok
- Tekanan darah tinggi
- Kolesterol yang tinggi
- Obesitas
- Diabetes
- Gaya hidup tidak sehat
- Pernah mengalami serangan jantung sebelumnya
- Bertambahnya usia
- Menggunakan obat-obatan seperti kokain atau amfetamin
- Ketidakseimbangan nutrisi seperti kadar kalium atau magnesium yang rendah
- Mengalami apnea atau gangguan tidur
- Memiliki penyakit ginjal kronis