Pentingnya Orang Tua Mempelajari Neurosains, Agar Memahami Peran Otak Anak Dalam Tumbuh Kembang dan Pengajaran

By Debora Julianti, Jumat, 4 Maret 2022 | 17:00 WIB
Pentingnya orang tua mempelajari neurosains (freepik)

Nakita.id – Moms kita sebagai orang tua kita bukan saja memiliki tugas untuk menjaga anak, tetapi kita juga harus mengerti apa yang anak pikirkan.

Dalam hal ini Moms perlu untuk memahami mengenai neurosains.

Dimana neurosains sendiri adalah adalah studi yang mengajarkan mengenai sistem saraf, terutama mempelajari neuron atau sel saraf terutama yang ada pada otak.

Menurut dr. Amir Zuhdi Drs.Med sebagai Brain Behavior Expert & Founder Neuroparenting, mengatakan mempelajari neurosains bukan hanya saja  pekerjaan dokter saja namun orang tua juga.

“Belajar neurosains itu setiap manusia harus belajar, apalagi dia seorang orang tua dan juga guru. Orang tua belajar neurosains belajar otak bukan untuk jadi dokter, tetapi untuk jadi orang tua,” ujar dr. Amir saat melakukan Live bersama Nakita, Jumat (04/03/2022)

dr. Amir juga menambahkan jika neurosains itu merupakan ilmu mengenai sel saraf otak.

“Neurosains itu dibagi menjadi dua kata, yaitu neuron dan sains. Neuron itu merupakan sel saraf, sel saraf itu yang membangun otak kita yang jumlahnya kurang lebih 100 milyar ditambah dengan sel gliya yang jumlahnya kurang lebih 900 milyar, nah itu neuronya. Sainsnya itu ilmu. Jadi neurosains itu ilmu sel saraf, saraf yang membangun otak. Atau neurosains disebut juga ilmu otak,” tambah dr. Amir.

Selain itu dr. Amir juga mengatakan sesuai perkembangan zaman, neurosains juga disebut sebagai ilmu perilaku otak.

“Seiring berjalannya waktu karena didalam sel saraf ini proses berpikir, berperasaan sikap dan perilaku kita di pabrikasi. Nah makanya neurosains itu juga disebut ilmu perilaku,” kata dr. Amir.

 Baca Juga: Manfaat Gendongan Bayi Menurut Para Ahli

Selain memahami neurosains, Moms juga harus memahami mengenai neuroparenting.

Dimana hal ini orang tua diajarkan untuk memahami mengenai neurosains untuk menjadi orang tua, bukan untuk menjadi dokter.