Untung Sudah Dikasih Tahu sama Dokter Obgyn, Ini Beberapa Aktivitas yang Harus Dihindari Saat Hamil Kembar, Jangan Diulang Lagi

By Shannon Leonette, Jumat, 18 Maret 2022 | 16:20 WIB
Moms, inilah beberapa aktivitas yang harus dihindari saat hamil kembar. (pexels.com/Gustavo Fring)

Nakita.id - Moms harus tahu beberapa aktivitas yang harus dihindari saat hamil kemar.

Moms tentu setuju kalau kehamilan menjadi salah satu momen yang paling dinantikan.

Sebab, masa kehamilan adalah masa dimana Moms siap menyambut sang buah hati lahir ke dunia.

Apalagi, jika saat ini Moms sedang hamil kembar.

Namun, Moms harus ingat bahwa kehamilan kembar merupakan tantangan tersendiri.

Banyak sekali pantangan yang harus Moms lakukan agar proses kehamilan berjalan dengan aman dan lancar.

Salah satu pantangan yang wajib dilakukan Moms adalah frekuensi dan jenis aktivitas sehari-harinya.

Lantas, apa saja aktivitas yang harus dihindari saat hamil kembar?

Yuk, kita simak penjelasan menurut dokter obgyn ini!

Baca Juga: Dokter Kandungan Sudah Beri Peringatan, Ini Aktivitas yang Harus Dihindari Saat Hamil Kembar, Jangan Coba-coba

Menurut dr. Ivander R. Utama, F.MAS, Sp.OG, M.Sc, dokter spesialis obstetri dan ginekologi di RSIA Bunda Jakarta, ada beberapa aktivitas yang harus dihindari saat hamil kembar.

“Kalau misalnya kita mau lihat kehamilan kembar dan kehamilan tunggal, kan kita tahu kalau kehamilan kembar tuh lebih berisiko. Artinya, lebih berisiko mengalami preeklampsia, keguguran, pendarahan, dan lain-lain,” kata dr. Ivan saat diwawancarai Nakita pada Rabu lalu (16/3/2022).

“Sehingga, banyak banget yang hamilnya kembar, terus ibunya jadinya disuruh untuk bedrest, istirahat, enggak boleh capek-capek gitu. Kerjanya tiduran terus setiap hari,” jelasnya.

Namun, dr. Ivan menilai bahwa cara ini mungkin tidak tepat untuk sebagian besar orang yang hamil kembar.

dr. Ivander R. Utama, F.MAS, Sp.OG, M.Sc

“Karena dengan ibunya berhenti beraktivitas, tidak bergerak, tidak bekerja dengan produktif, maka yang terjadi adalah ibunya akan mengalami yang namanya peningkatan risiko mengalami darah kental,” terang dr. Ivan.

“Atau, mengalami risiko meningkatnya gangguan koagulasi atau gangguan pembekuan darah,” lanjutnya.

Menurut dr. Ivan, hal ini sangat berkontribusi jelek terhadap faktor nutrisi atau pemberian nutrisi dari ibu ke bayinya.

Bahkan, juga berkontribusi jelek terhadap hemodinamik atau aliran darah di dalam ibunya, sehingga akan meningkatkan risiko preeklampsia.

Baca Juga: Bisa Fatal Kalau Sama Sekali Tak Tahu, Dokter Kandungan Ini Paparkan Beberapa Risiko Gejala Saat Hamil Kembar, Angka Lahir Hidup Rendah Jadi Salah Satunya

Oleh karenanya, dr. Ivan sangat menganjurkan semua ibu yang sedang hamil kembar untuk tetap memiliki pola hidup yang aktif sejak awal kehamilan.

“Bukan nanti ke belakang saja, enggak. Tetapi sejak awal hamil, dia sudah harus memiliki pola hidup yang bagus,” tegas dr. Ivan kembali.

Apabila Moms senang olahraga, dr. Ivan justru menyarankan untuk terus berolahraga.

“Kalau misalnya emang suka yoga, boleh yoga. (Kalau suka) berenang, boleh berenang,” katanya.

“Artinya, kebiasaan olahraga yang bagus, kebiasaan dan pola aktivitas yang bagus dan sehat itu harus diteruskan sepanjang kehamilan. Tidak berbeda dengan kehamilan tunggal,” terangnya.

Namun, jika perut Moms menjadi terlalu besar, kemudian sudah mulai pegal, merasa berat, kaki bengkak, sakit pinggang, dan lain-lain, dr. Ivan menyarankan untuk merubah aktivitas sehari-harinya.

“Misalnya nih, kalau banyak jalan bikin pinggangnya jadi pegal, maka ibunya harus ganti aktivitas banyak jalannya dengan yang lain gitu lo,” kata dr. Ivan sambil memberi contoh.

“Misalnya, olahraga tuh pagi-pagi jogging, jalan kaki putar-putar kompleks, nah itu diganti dengan misalnya berenang atau naik sepeda,” lanjutnya.

Semoga bermanfaat ya, Moms.

Baca Juga: Dokter Obgyn Ini Sudah Beberkan Apa Saja Gejala Risiko Saat Hamil Kembar, Khususnya pada Moms, Tolong Jangan Diabaikan