Nakita.id - Benarkah mitos vs fakta kehamilan kembar terkait pengasuhan anak kembar bakal meningkat dua kali lipat?
Kehamilan kembar memang kerap menjadi idaman bagi banyak pasangan.
Pasalnya, bagi mereka, kehadiran anak kembar dalam keluarga kecilnya akan membuat suasana rumah semakin ramai.
Bahkan, mengasuh anak kembar bisa menjadi suatu pengalaman tersendiri.
Namun, hal tersebut nyatanya tidak mudah, Moms dan Dads.
Mungkin Moms dan Dads pernah mendengar ucapan dari orang-orang terdekat, termasuk orangtua, bahwa pengasuhan anak kembar bakal meningkat dua kali lipat.
Sehingga, membuat Moms dan Dads semakin takut dan ragu apakah siap untuk mengasuh kedua anaknya yang kembar.
Akan tetapi, benarkah mitos yang sering Moms dengar itu?
Tanpa berlama-lama, yuk kita simak penjelasannya berikut ini!
Ternyata, mitos vs fakta kehamilan kembar terkait pengasuhan anak kembar bakal meningkat dua kali lipat itu benar adanya, Moms dan Dads.
“Kalau dibilang punya anak kembar, pengasuhannya akan meningkat dua sampai tiga kali lipat, itu betul,” jawab Monica Sulistiawati, M.Psi., Psikolog Klinis dari Personal Growth saat diwawancarai secara eksklusif oleh Nakita pada Kamis (17/3/2022) lalu.
“Kenapa? Karena yang diasuh bukan satu anak. Yang diasuh dua anak, dan dilakukan secara berbarengan,” jelas Monica.
Monica menyampaikan bahwa pengasuhan anak kembar sendiri memerlukan strategi khusus.
Yaitu, melakukan pembagian waktu bersama dengan pasangan.
“Pembagian waktunya harus jelas,” tegas Monica.
Selain itu, Dads juga sangat diharapkan untuk mengetahui risiko-risiko yang dimiliki oleh Moms yang sedang hamil.
Baik itu risiko saat hamil maupun pasca melahirkan.
Baca Juga: Meski Kembar, Cynthia Lamusu Ungkap Perbedaan Karakter Dua Anaknya
“Jadi, risikonya bukan hanya ketika dia hamil, tapi juga setelah melahirkan ada risiko,” tegas Monica.
Oleh karena itu, Monica sangat mengharapkan peran dari pasangan, khususnya Dads, untuk membantu Moms dalam mengasuh anak kembarnya.
“Bikinnya kan berdua, jadi mengasuhnya juga berdua gitu,” katanya.
“Jadi, memang kalau ditanya, ‘Benar enggak?’, benar! Nah, itu sangat butuh bantuan terutama dari pasangan,” ucapnya.
Jika baru pertama kali mengasuh anak kembar, sebagai seorang ayah, Dads bisa lo menjadi pasangan yang kompak dengan Moms.
“Misalnya, para bapak-bapak ini juga boleh lo, sangat boleh belajar menggendong, belajar menyusui dengan menggunakan botol, kemudian belajar ganti popok,” saran Monica.
“Itu kan bukan sesuatu yang spesial hanya para Moms yang bisa melakukan, tidak. Itu adalah keterampilan yang bisa dipelajari,” terangnya.
Untuk mengetahui penjelasan terkait pengasuhan anak kembar akan meningkat dua kali lipat, cek halaman 2. (*)