Cara Deteksi Down Syndrome Bisa Dilakukan Sedini Mungkin pada Masa Kehamilan, Namun Moms Perlu Waspada karena Rentan Mengalami Keguguran

By Debora Julianti, Selasa, 22 Maret 2022 | 12:27 WIB
Konsultasi dan melakukan beberapa tes perlu dilakukan untuk mengetahui anak down syndrome atau tidak (Freepik.com)

Salah satu konsultasi yang harus Moms lakukan adalah konseling genetik sebelum melakukan program hamil.

Dengan hal ini, tentu kita dapat mengetahui terlebih dahulu kemungkinan seberapa besar Moms akan mengandung anak yang memiliki down syndrome.

2. Tes Chorionic Villus sampling (CVS)

Untuk mengetahui bayi mengalami down syndrome atau tidak, nyatanya Moms memang perlu melakukan pengambilan sampel.

Pengambilan sampel ini bisa dilakukan saat usia kandungan memasuki usia 10-12 minggu.

CVS melakukan pengambilan sampel dari plasenta bisa melalui mulut rahim atau jarum yang dimasukkan ke dalam perut.

Namun sayangnya, melakukan tes ini memungkinkan Moms mengalami keguguran ya, Moms.

Baca Juga: Ciri-ciri Hamil Pada Perempuan yang Berisiko Melahirkan Anak dengan Down Syndrome, Ini Kemungkinan Penyebabnya

3. Amniosentesis

Tes amniosentesis biasanya dilakukan pada saat usia kandungan sudah menginjak usia 15-20 minggu.

Prosedur ini dilakukan selama masa kehamilan untuk mendapatkan cairan air ketuban yang digunakan untuk menguji kelainan kromosom dan infeksi janin.

Cara ini tetap memiliki kemungkinan keguguran, namun lebih kecil dibandingkan dengan CVS.