Peran Penting Ayah Saat Moms Menyusui, Bisa Cegah Depresi Ibu Meski Proses Menyusui Menggunakan Susu Formula

By Ruby Rachmadina, Senin, 28 Maret 2022 | 16:13 WIB
Peran penting ayah saat Moms menyusui meskipun menggunakan susu formula. (Freepik)

Saat ini, masyarakat Indonesia tengah dihebohkan dengan kasus penemuan jasad bayi di dalam sumur.

Peristiwa ini terjadi di Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Diketahui, bayi malang tersebut sengaja dimasukkan ke dalam sumur oleh ibu kandungnya sendiri berinisial FN (25).

Dilansir Kompas TV, bayi yang baru saja berumur satu bulan ini dilempar ke sumur hingga tewas.

Hal ini lantaran FN mengaku jika dirinya sering dirundung tidak bisa memberikan ASI eksklusif untuk anaknya.

Dalam kehidupan kesehariannya, FN hanya bisa memberikan susu formula untuk sang buah hati.

Merasa tak tahan akan cemoohan dari orang-orang sekitarnya, FN secara tega melempar bayi yang selama ini dikandungnya.

Peristiwa memilukan seperti ini memang menjadi tamparan keras bahwa sikap mengucilkan pada ibu yang berjuang mengASIhi masih ada.

Ibu kerap dituntut untuk serba bisa, melakukan berbagai macam pekerjaan, dan berperan menjadi ibu terbaik untuk keluarga.

Baca Juga: Mengenal Fase-fase Depresi yang Rentan Dialami Seorang Ibu, Psikolog Sebutkan Gejala-gejalanya Mulai dari Tahap Ringan Sampai Berat

Memang benar, ibu dapat memberikan ASI eksklusif saat bayi berusia 0-6 bulan pertama dalam kehidupannya.

Tetapi, kita harus paham dan tak bisa menutup mata jika tidak semua ibu dianugerahi jumlah ASI yang deras.

Ada beberapa ibu yang harus terus berusaha agar bisa memberikan ASI eksklusif.

Bisa saja, ibu yang tidak bisa memberikan ASI eksklusif karena memiliki suatu penyakit atau kondisi medis tertentu.

Pemberian ASI bukan hanya tugas sang istri, tetapi suami juga memiliki peranan yang sama untuk membantu, terlebih jika Moms saat ini hanya memberikan susu formula saja.

dr. Ameetha mengatakan kepada Nakita.id, Senin (28/3/2022), jika  ibu tidak bisa memberikan ASI eksklusif pun ayah masih harus berperan memberikan dukungan yang maksimal.

Di sini, Dads bisa berperan dalam menyediakan kebutuhan apapun yang ibu perlukan, seperti misalnya ikut bergantian dengan Moms dalam mengurus Si Kecil serta memenuhi asupan makanan ibu.

Dads juga bisa memberikan pijatan lembut pada bahu atau kaki ibu yang tentu sangat lelah dalam mengurus anak, pijatan ini juga menurut dr. Ameetha dapat memengaruhi produksi ASI.

"Jika ibu tidak bisa memberikan ASI ekslusif pun, suami harus tetap mendukung misalnya ikut membantu mengurus bayinya, memberikan susu ke bayinya supaya ibu bisa beristirahat, atau memberikan makanan atau minuman suami harus menjamin asupannya ibu karena dengan mengurus bayi suatu hal yang menghabiskan waktu, sebagai suami bisa mengambil alih. Bisa membantu dengan memijat punggung ibu selain ibu menjadi rileks, pijat oksitosin akan terangsang, sehingga produksi ASInya akan ada lagi," ucap dr. Ameetha.

Baca Juga: Tragedi Ibu Muda Buang Bayi ke Dalam Sumur Merasa Dikucilkan Karena Tak Bisa Berikan ASI Ekslusif, Ahli: 'Orang Sekitar Memiliki Peran Dalam Menjaga Kesehatan Mental Ibu'

Memberikan dukungan semangat serta menerima permintaan istri tentu membuat Moms merasa senang.

Meskipun tidak bisa memberikan ASI eksklusif, ibu akan merasa tenang dan bahagia dalam menjalani perannya sebagai ibu baru.

dr. Ameetha mengatakan, Moms yang belum bisa memberikan ASI eksklusif tak perlu bersedih apalagi merasa gagal tak bisa menjadi ibu sejati.

Pasalnya, ada beberapa faktor yang memengaruhi produksi ASI yang mungkin bisa Moms coba di rumah.

Menurut dr. Ameetha, keadaan emosi sangat memengaruhi produksi susu. Jika Moms merasa stres, sedih, kecewa, depresi dan kondisi buruk lainnya, ini hanya akan membuat air susu tak turun.

Maka, dalam hal ini, suami bisa berperan untuk menjaga kondisi psikis ibu agar tetap tenang dan menciptakan suasana yang senang serta nyaman.

Pastikan juga makanan yang Moms konsumsi mengandung gizi seimbang dan tercukupi kebutuhan kalori, protein, lemak, minamin dan mineralnya, dr. Ameetha menyarankan jika memiliki kendala dalam proses menyusui segera konsultasikan dengan datang ke ahli guna mendapatkan penanganan yang tepat dan cepat.

"Intinya produksi ASI itu akan keluar di setiap ibu kalau kondisi ibu happy artinya ibu tidak sedang kondisi stres atau tertekan. Karena, hormon menyusui hormon oksitosin hormon happy atau hormon cinta. Kemudian makanan ibu terjamin gizinya, ketiga hisapan bayi, kalau misalnya bayi membuat puting lecet suami bisa membawa ibu ke klinik laktasi terdekat agar dilihat apakah ada kendala atau tidak sehingga ibu merasa nyaman ketika menyusui," pungkas dr. Ameetha.

Untuk mengetahui peran Dads untuk mencegah depresi pada Moms yang tidak bisa menyusui, cek halaman 2. (*)

Baca Juga: Kasus Ibu Bunuh Anak di Brebes Diduga Depresi Setelah Jalani Pemeriksaan Kejiwaan, Psikolog Jelaskan Pengertian Depresi dan Cara Mengatasinya