Mitos VS Fakta Kehamilan, Benarkah Bahaya Bagi Ibu Hamil Bila Melewati Tanggal HPL Belum Lahir-lahir?

By Kirana Riyantika, Minggu, 17 April 2022 | 09:05 WIB
Mitos vs fakta kehamilan mengenai ibu yang hamil melebihi HPL (Pexels/Monika Balciuniene)

Nakita.id - Di kalangan masyarakat Moms tentu kerap mengetahui mitos vs fakta kehamilan.

Anggapan tersebut kerap diyakini kebenarannya secara turun temurun.

Padahal, anggapan tersebut belum tentu terbukti benar secara medis.

Salah satu anggapan yang banyak diyakini adalah bahwa ibu hamil yang belum melahirkan melewati HPL (Hari Perkiraan Lahir) bisa jadi tanda bahaya.

Banyak yang meyakini hal tersebut bisa membahayakan ibu dan janin.

Hari perkiraan lahir (HPL) dihitung dari Hari pertama haid terakhir (HPHT) hingga usia kehamilan 40 minggu.

Benarkah anggapan tersebut?

Melansir More Land Obgyn, sangat normal bila ibu hamil melahirkan sebelum atau sesudah HPL.

Faktanya, disebut kehamilan pasca-matur bila sudah melewati dua minggu dari HPL.

 Baca Juga: Mitos VS Fakta Kehamilan, Benarkah Ibu Hamil Dilarang Makan Frozen Food karena Rentan Terkontaminasi Bakteri? Ini Penjelasannya

Mitos vs fakta kehamilan seputar ibu yang melahirkan lewat dari HPL adalah bahaya ternyata hanya mitos ya, Moms.

Moms lebih berisiko mengalami kehamila pasca-matur bila:

- Ini adalah kehamilan pertama

- Janin berjenis kelamin laki-laki

- Ibu memiliki indeks massa tubuh 30 atau lebih tinggi (obesitas)

- Salah menghitung HPL

Bila ibu sudah melewati HPL namun belum melahirkan, maka sebaiknya konsultasikan dengan dokter kandungan.

Dokter kandungan akan mengamati dengan cermat ukuran bayi, detak jantung, berat, dan posisi bayi.

Kemudian dokter akan memberikan induksi apabila memang proses persalinan harus dipacu.

 Baca Juga: Ahli dari Indonesia Ini Jelaskan Tentang Mitos vs Fakta Kehamilan Ibu Hamil Minum Air Es, Ternyata Seperti Ini Faktanya

Jadi, mitos vs fakta kehamilan mengenai melahirkan lewat HPL tidak benar ya, Moms.

Meski begitu, bila masih hamil melewati 2 minggu HPL dan dokter menyatakan bayi sudah siap lahir, maka sebaiknya ikuti intruksi dokter.

Melansir artikel yang pernah ditayangkan Nakita sebelumnya, kehamilan yang usianya lebih dari 42 minggu memiliki risiko komplikasi persalinan yang tinggi.

Terlalu lama dalam kandungan bisa menyebabkan plasenta menurun fungsinya.

Sehingga plasenta tidak bagus lagi untuk mentransfer makanan.

Akibatnya, bayi bisa kekurangan pasokan nutrisi (dan juga oksigen) sehingga berat badannya menyusut, gerakannya berkurang, kesejahteraan bayi berkurang.

Hal buruk lainnya adalah air ketuban bisa habis sebelum melahirkan.

Parahnya, bila sampai cairan ketuban berwarna hijau dan tertelan bayi.

Ini bisa berefek racun bagi bayi yang bisa menimbulkan bahaya.

Baca Juga: Benarkah Mitos VS Fakta Kehamilan Ibu Hamil Dilarang Makan Makanan Manis Berlebihan? Ini Penjelasannya