Kerap Membuat Para Ibu Bersedih, Berikut Ini Jenis-jenis Mom Shaming

By Shinta Dwi Ayu, Senin, 18 April 2022 | 14:44 WIB
Jenis Moms shaming. (Nakita.id)

Anggita Hotna Panjaitan, M.Psi., Psikolog dari Mentari Anakku dan Biro Psikologi Attentive

Ia juga sepakat dengan Mayda, ada beberapa jenis penyampaian dari mom shaming.

Gita mengungkapkan bahwa, tindakan mom shaming bisa dilakukan, baik itu dengan lisan ataupun tulisan.

"Karena, bukan penyakit melainkan fenomena, maka adanya jenis penyampaian. Ada yang disampaikan verbal dan non verbal, ada yang disampaikan lisan ataupun non lisan hyang mengandung ungkapan-ungkapan mengecilkan, menyindir, ataupun mengkritisi," ungkap Gita, Sabtu (16/4/2022). 

Namun, menurut Gita ada beberapa topik yang kerap dijadikan sebagai bahan mom shaming.

Baca Juga: Pola Asuh Seperti Ini Ternyata Buruk Bagi Tumbuh Kembang Anak, Sebaiknya Segera Dihindari Oleh Para Orangtua

"Tetapi, akhir-akhir ini memang saya lihat topik-topik spesifik yang biasanya dijadikan arena untuk mom shaming," sambung Gita.

Misalnya, melahirkan normal dan sesar, kemudian penggunaan ASI dan susu formula, dan sebagainya.

"Jadi, kaum ibu itu punya kecenderungan ketika dia pro terhadap sesuatu, maka terpaksa harus anti terhadap sesuatu. Misalnya, melahirkan normal dan sesar, ASI dan formula, membandingkan tumbuh kembang anak, begitu juga dengan working Moms dan ibu rumah tangga, masak sendiri atau pakai makanan instan, gadget dan non gadget, begitu juga dengan kandungan-kandungan MPASI yang boleh dan tidak boleh," jelas Gita.

Itu beberapa hal yang kerap dijadikan sebagai arena seseorang melakukan mom shaming.

"Hal-hal kecil seperti itu yang sering kali dijadikan sebagai arena mom shaming terhadap orang lain," tutup Gita.

Maka dari itu, ketika ingin memberikan kritik kepada seorang ibu, harus dipikirkan baik-baik cara penyampaiannya.

Sampaikan dengan nada yang baik bukan dengan memojokkan.

Dengan begitu, para Moms bisa lebih mengerti dan menerima kritikan tersebut.

Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis mom shaming, cek halaman 2. (*)

Baca Juga: Fase Perkembangan Identitas Anak Remaja, Jangan Sampai Pola Asuh Menghalangi Eksplorasinya