Nakita.id – Anak remaja memang dianggap memberikan kesulitan yang cukup membuat kening berkerut, bukan hanya bagi orangtua namun juga bagi lingkungan sekitarnya.
Masa remaja sering disebut dengan fase pemberontakan dan anak remaja kerap dicap sebagai pembuat onar. Akan tetapi perlu juga orangtua memahami kenapa anak remaja melakukan tindakan yang dianggap sebagai sebuah keonaran. Dan bila orangtua memahami penyebabnya maka orangtua bisa menahan diri untuk tidak langsung marah dan bahkan bisa mencegah keonaran itu terjadi lagi.
Sebenarnya anak remaja sedang menghadapi banyak pergumulan dan salah satunya adalah pergumulan mencari identitas diri. Dalam ilmu psikologi perkembangan, tahapan menggumuli identitas dikenal sebagai sebuah proses pencarian yang melibatkan pergumulan batin.
Baca Juga: Apakah Urutan Kelahiran Anak Mempengaruhi Karakternya? Penting Untuk Hindari Stereotip
Pergumulan dan tantangan anak remaja untuk mengambil pilihan identitas diri mempunyai beberapa fase, yang disebut dengan phases of identity development (fase perkembangan identitas).
Menurut James Marcia, seorang psikolog klinis dan perkembangan dari AS, tahapan fase identitas itu terdiri dari empat, yang digambarkan dalam empat kuadran, yaitu: diffusion, foreclosure, moratorium, dan achievement.
Dalam keempat fase ini, yang juga bisa diterapkan pada tahap remaja dan adolescence, ada dua poin penting pengukuran yaitu: pertama, apakah ada crisis/exploration. Dan kedua, apakakah ada commitment (komitmen).