Penderita Stroke dan Penyakit Saraf Direkomendasikan Puasa, Ini Alasannya

By Kirana Riyantika, Rabu, 20 April 2022 | 14:00 WIB
Puasa disarankan untuk penderita stroke dan penyakit saraf (Pexels.com/Judita)

Nakita.id - Kini, umat muslim di seluruh dunia sedang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan.

Umat muslim berlomba-lomba beribadah di bulan Ramadan dengan berpuasa, salat tarawih, tadarus, dan masih banyak lagi.

Di luar sebuah kewajiban bagi umat muslim, puasa Ramadan yang dilakukan sebuah penuh, ternyata menurut banyak penelitian baik bagi kesehatan.

Dari sekian banyak manfaat kesehatan dari puasa Ramadan yang kita ketahui, tidak sedikit dari kita yang tahu bahwasannya puasa menurunkan risiko penyakit saraf.

Karenanya, penyintas stroke, misalnya, baik sekali jika menjalankan ibadah puasa Ramadan.

Stroke merupakan penyakit menahun yang diderita masyarakat.

Tapi, stroke tidak menjadi alasan untuk tidak menjalankan ibadah puasa Ramadan.

Karena, ibadah puasa Ramadan tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah SWT dan mendapatkan pahala, tapi juga secara ilmiah bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Bahkan, dengan menjalankan ibadah puasa, “Bagi yang menderita stroke dapat menjalankan puasa pada bulan Ramadan”, jelas dr. Apollo SM Napitu, Sp.BS.

Baca Juga: Berikut Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa 20 April 2022, Yuk Segera Pasang Alarm

“Adanya waktu makan yang harus dijalani, saat makan sahur dan berbuka puasa. Tidak seperti hari-hari biasanya, setiap saat dapat makan dan minum”, jelasnya.

Pada Ramadan, tidak hanya menahan haus dan lapar, juga mengontrol emosi dan meminimalkan adrenalin akan memberikan efek baik pada tubuh dapat mengurangi risiko stroke.