Dengan berpuasa, penderita stroke dapat mengontrol menu makanan serta waktu makan, minum berkurang dan akhirnya berat badan berkurang.
“Berat badan atau kegemukan merupakan penyebab utama terjadinya stroke,” ujar dr. Apollo, dikutip dari rspmibogor.or.id (2/9/2016), yang juga mengatakan dengan berpuasa pada bulan Ramadan akan membantu tingkat emosional penderita stroke lebih stabil.
Asal tahu saja, stroke terjadi karena beberapa penyakit yang diderita oleh masyarakat. Seperti darah tinggi, diabetes, kolesterol, jantung.
Penyakit tersebut, sebagian dipengaruhi oleh pola makan yang salah dan kurang sehat.
Gaya hidup saat ini memang semakin membuat jauh dari hidup sehat sehingga menyebabkan berbagai penyakit. Salah satunya stroke.
Manfaat Puasa Bagi Otak dan Saraf
Tak hanya bagi pasien stroke, puasa dapat membantu menjaga kesehatan otak dan saraf kita.
Orang yang berpuasa akan mengalami adaptasi metabolik di otak yang akan memicu timbulnya biogenesis mitokondria, yaitu suatu proses pembentukan mitokondria baru.
Mitokondria juga akan bertambah berat massanya sebagai kompensasi terhadap kebutuhan metabolik yang meningkat. Dengan meningkatnya jumlah mitokondria dan bertambah beratnya massa mitokondria, ini akan menghasilkan peningkatan pembentukan energi di dalam sel.
Puasa bermanfaat bagi kesehatan kita, bahkan pada orang-orang yang menderita penyakit saraf pun puasa juga memberikan manfaat bagi pemulihan penyakitnya.
Puasa dapat menurunkan senyawa oksidatif di tingkat sel yang diduga dapat memperburuk penyakit Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS), yaitu suatu penyakit saraf yang menyebabkan kelemahan otot-otot penderitanya.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR