Influenza Berbeda Dengan Batuk Pilek Biasa, Ini Penjelasannya!

By Nia Lara Sari, Minggu, 6 Mei 2018 | 09:18 WIB
Influenza berbeda dengan batuk pilek pada umumnya. ()

Nakita.id – Mungkin Moms sudah tidak asing mengenal istilah penyakit influenza.

Namun, apakah influenza sama dengan batuk pilek (slesma) yang sering terjadi?

Moms, sebenarnya influenza tidak sama dengan salesma.

Influenza merupakan penyakit saluran nafas akut yang mudah menular yang disebabkan virus influenza yang beredar di seluruh dunia.

BACA JUGA: Jangan Sepelekan Flu Saat Hamil, Bisa Sebabkan Gangguan Otak Janin

Penularan virus sangat mudah terjadi melalui udara (aerosol) dan percikan ludah (droplet) kontak langsung dari seseorang yang infeksius.

Menurut WHO, diperkirakan hingga 500.000 kematian akibat influenza terjadi setiap tahun.

Secara umum Virus Influenza A dan B menyebabkan infeksi pada manusia, serta dapat menjadi berat dan menyebabkan kematian.

BACA JUGA: Ini Bahaya Tersembunyi dari Pemakaian Minyak Goreng Berulang

Influenza A (H3N2) diketahui telah mewabah di Hongkong sejak pertengahan Mei hingga Juli 2017.

National Focal Point IHR Hongkong SAR (China) mengakui bahwa dalam beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan kasus influenza.

Virus dominan yang bersirkulasi adalah virus influenza A (H3N2).

Dilaporkan telah terjadi 157 kematian akibat penyakit influenza sejak Mei hingga Juli 2017.

Hingga bulan Agustus 2017, lebih dari 70.000 kasus influenza dilaporkan terjadi di Australia, termasuk rekor 30.000 kasus dalam bulan Juli.

Kejadian ini bisa merupakan jumlah kasus terbesar di Australia menurut kepala lmmunization Coalition.

BACA JUGA: Tak Disangka, Raditya Dika Kedatangan Tamu Kehormatan di Pernikahannya!

Pada Agustus 2017, media Singapore memberitakan bahwa dokter dokter di Singapura melaporkan mereka merawat lebih banyak kasus influenza dibandingkan dengan minggu-minggu sebelumnya.

Menurut D. Killiney Medical Clinic, telah dilaporkan terjadi peningkatan 10-20% kasus influenza serius dalam bulan tersebut.

Buletin yang diterbitkan Kementerian Kesehatan Singapura melaporkan peningkatan kasus infeksi saluran nafas akut dari 2.500 pada 9 Juli menjadi 3.300 pada 16 Juli.

Parahnya, virus ini juga menyerang setiap orang (termasuk yang sehat). Kelompok beresiko tinggi untuk terinfeksi virus ini adalah anak-anak, usia lebih dari 65 tahun individu dengan penyakit kronik dan ibu hamil.

Komplikasi akibat influenza dapat berupa radang paru infeksi telinga, infeksi sinus dan perburukan kondisi medis seperti jantung kongestif, diabetes. Kematian dapat terjadi akibat komplikasi tersebut.

Namun penyakit influenza ini sangat berbeda dengan flu batuk biasa, namun gejala yang ditimbulkan mirip.

Prof. Dr. dr. Samsuridjal Dzauji, SpPD, K-AI, yang ditemui dalam acara, Ayo Stop Flu: Kenali tipe vaksin yang sesuai, di kawasan jakarta pusat (4/5), menjelaskan perbedaannya.

“Gejala slesma dan influenza memang hampir sama, tapi gejala influenza lebih berat,” ungkap Samsuridjal.

Lebih lanjut Samsutidjal menjelaskan bahwa yang dapat menjadi patokan adalah suhu dan gejala yang dirsakan.

BACA JUGA: Jangan Salah, Inilah Kriteria Berbagai Permainan yang Mencerdaskan Anak

“Untuk memastikan seseorang terkena influenza, harus dilakukan pengukuran suhu, biasanya lebih dari 38 derajat celcius, maka bisa jadi ia tidak hanya mengidap batuk pilek biasa, tetapi influenza.

Selain itu, bisa dilhat juga tingkat keparahan gejala yang dirasakan, orang yang terkena influenza biasanya mengalami sakit kepala dan sakit otot yang lebih parah, bahkan dapat mengganggu aktivitas,” jelas Samsuridjal.