Nakita.id - Sudah saatnya Moms ketahui mengapa toko online yang Moms kelola selalu sepi.
Di masa pandemi ini, segala macam hal dilakukan melalui daring.
Pedagang juga menjadi golongan yang terdampak oleh pandemi ini yang kemudian beralih ke toko online.
Walaupun akhir-akhir ini kebijakan di masa pandemi sudah jauh lebih dilonggarkan, orang menjadi terlanjur nyaman melakukan segala macam hal melalui ponsel.
Salah satunya adalah berniaga. Tentu berniaga secara online banyak tantangannya tersendiri.
Apalagi jika kita baru masuk di salah satu marketplace perlu usaha yang banyak untuk bisa dilirik oleh banyak pengguna disitu, karena masih sepi.
Selain karena masih baru, mungkin ada beberapa hal yang menyebabkan toko online Moms sepi selalu, di antaranya:
1. Tidak memiliki informasi yang lengkap dan menarik
Foto dan deskripsi merupakan 2 hal penting untuk mendukung keberhasilan Moms berniaga secara online.
Biasanya, salah satu kunci untuk menarik pelanggan adalah memiliki deskripsi yang lengkap dan gambar yang menarik.
Coba cek lagi konten di toko online Moms, sudahkah memiliki foto yang menarik dan deskripsi yang lengkap?
Melansir dari Kompas, deskripsi mencakup harga, bahan dasar, ukuran, warna, dan lain sebagainya.
Misalnya, Moms di toko online menjual kue lebaran yang bisa dipesan 2 minggu sebelum dan setelah hari Idul Fitri.
Cantumkan di deskripsi seputar jenis kue, harga per jenis dan per ukuran, dan lain-lain.
Untuk foto, pastikan Moms gunakan foto yang jernih dan jelas.
Gambar yang dihasilkan dengan kamera digital memang jernih dan bagus, namun smartphone pun memiliki hasil tangkapan gambar yang tak kalah indah.
Mengatur konsep foto dengan baik, seperti hiasan di dekatnya dan pencahayaan yang baik sudah cukup.
Dengan begitu, unggahan foto menarik, deskripsinya pun informatif bagi calon pelanggan.
2. Tidak responsif dengan calon pelanggan
Salah satu alasan yang bisa jadi membuat calon pelanggan malas datang ke toko online kita adalah karena jarang atau lama membalas.
Calon pelanggan sudah menyempatkan waktu untuk bertanya dan berniat untuk beli.
Namun karena tidak responsif, mereka jadi malas untuk datang lagi.
Untuk mengatasi masalah ini, ada baiknya jika Moms menentukan jadwal aktif per harinya.
Sehingga calon pelanggan bisa bertanya sesuai dengan jadwal tersebut tanpa mengganggu aktivitas Moms yang lainnya.
3. Tidak nampak keunggulan dari barang yang dijual
Pastikan Moms ketahui terlebih dahulu apa saja, sih, keunggulan dari barang yang dijual oleh Moms.
Sebelum disampaikan di deskripsi, data terlebih dahulu apa saja yang menjadi keunggulannya.
Misal, Moms menjual hampers Lebaran dengan isi yang bervariatif, sesuai permintaan pelanggan.
Namun, ketahuilah bahwa hampers tak hanya bisa dibeli saat Lebaran saja.
Bisa juga digunakan untuk memberikan ucapan selamat pada seseorang, kado ulang tahun, hingga hadiah perayaan aqiqah anak.
Jangan terburu bikin toko online, lakukan brainstorm terhadap keunggulan barangnya.
4. Harga kurang bersaing
Salah satu alasan mengapa calon pelanggan berpaling ke toko yang lain adalah karena harga yang terlalu mahal.
Namun, seringkali bahan baku menjadi salah satu latar belakang utama dalam penentuan harga.
Apabila Moms merasa harga tidak bisa dibuat jauh lebih terjangkau seperti barang lainnya di toko online, kembali ke nomor 3, yaitu sampaikan apa keunggulannya.
Misal, Moms menggunakan bahan impor yang berkualitas dan lain sebagainya.
Tak hanya itu saja, Moms juga bisa memikirkan beberapa hal penting untuk menarik pelanggan.
Menurut Forbes, sederet hal ini bisa dipertimbangkan demi menarik perhatian calon pembeli:
- Menawarkan diskon
- Menghubungi kembali pelanggan atau konsumen yang sudah pernah beli
- Jaring komunikasi yang baik
- Minta pembeli untuk memberikan pendapat
- Minta pembeli untuk mereferensikan pada calon pembeli lainnya
- Perbaiki dan perbarui konten di toko online
Dengan begitu, toko online Moms dijamin akan menarik pelanggan lebih banyak.
Baca Juga: Moms Sedang Mencari Popok Murah dan Terbaik? Coba Cek Toko Online!