Salah Satu Bentuk Mom Shaming, Begini Tanggapan Kementerian PPPA Terkait Kasus Ibu Buang Bayinya ke Sumur

By Shinta Dwi Ayu, Jumat, 22 April 2022 | 17:44 WIB
Tanggapan Kementerian PPPA terkait kasus ibu buang bayinya ke sumur. (Nakita.id)

Nakita.id - Kementerian PPPA akhirnya angkat bicara terkait kasus ibu buang bayinya ke sumur.

Setiap ibu tentu saja ingin memberikan yang terbaik untuk buah hatinya.

Selain itu, kebanyakan ibu selalu berusaha melindungi buah hatinya.

Akan tetapi, berbeda dengan seorang ibu di Jember, Jawa Timur yang justru membuang bayinya ke sumur.

Kasus ibu buang bayinya ke sumur tersebut pun menggegerkan banyak orang.

Banyak orang menilai bahwa ibu tersebut sungguh tega sekali membuang bayi mungil.

Namun sebenarnya, kita sebagai orang lain tidak seharusnya menjudge ibu tersebut.

Karena kita tidak tahu apa yang dirasakan oleh seorang ibu sampai tega melakukan hal tersebut.

Kabarnya, ibu tersebut sampai khilaf membuang bayinya lantaran kerap kali dirundung tak bisa memberikan ASI kepada bayinya.

Baca Juga: Kini Kerap Dirasakan Para Ibu, Begini Tanggapan Kementerian PPPA Soal Mom Shaming

Tanggapan Kementerian PPPA

Terkait kasus tersebut akhirnya, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) angkat bicara.

Rohika Kurniadi Sari, SH., MSi, Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak Atas Pengasuhan dan Lingkungan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, mengatakan setiap ibu pasti selalu ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya.

Rohika Kurniadi Sari, SH., MSi, Asisten Deputi Pemenuhan Hak Anak Atas Pengasuhan dan Lingkungan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Namun, kasus ibu membuang bayinya ke sumur memang cukup menggemparkan.

Serta membuat ibu-ibu di Indonesia merasa miris bahkan terluka.

Rohika menyadari, dari kasus tersebut bisa dipelajari bahwa dampak dari perundungan atau Mom shaming sendiri sangatlah bisa mengganggu kehidupan psikologis seorang ibu.

"Kami percaya bahwa setiap ibu selalu ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya kasus tersebut tentu saja sangat melukai kami, dan ibu-ibu di luar sana. Dari kasus tersebut dapat dipahami bahwa besar sekali dampak perundungan, atau Mom shaming yang membuat tidak nyaman, dan mengganggu kehidupan psikologisnya," ungkap Rohika dalam wawancara eksklusif Referenata bersama Nakita, Rabu (13/4/2022).

Bagi Rohika, Mom shaming sendiri merupakan bentuk perundungan yang tidak boleh dianggap remeh.

Baca Juga: Supaya Bisa Saling Menghargai, Begini Cara Memutus Rantai Mom Shaming Menurut Psikolog

"Bahkan bisa berujung terhadap hilangnya nyawa seseorang. Mom shaming itu merupakan bentuk perundungan yang tidak boleh dianggap remeh," sambung Rohika.

Pentingnya Menghargai Sesama Ibu

Mom shaming sendiri kerap kali terjadi akibat kurangnya rasa menghargai terhadap sesama ibu.

Sehingga terhadap sesama ibu justru saling menyerang dengan memberikan komentar-komentar negatif.

Padahal idealnya, sesama ibu justru harus saling mendukung.

Serta menjadi tempat untuk bertukar cerita segala permasalahan yang dihadapi terutama soal pengasuhan anak.

Rohika sendiri menilai, jika sesama ibu bisa saling mendukung maka situasi pun akan positif.

Dengan adanya situasi positif tersebut pun bisa meningkatkan kepercayaan diri seorang ibu.

Sehingga lingkungan yang tercipta pun akan baik Moms.

Baca Juga: Bukan Dengan Marah, Begini Cara Mencegah Supaya Tidak Mudah Menjadi Korban Mom Shaming

"Sangat pentinglah sesama ibu harus saling menghargai karena sikap saling mendukung akan menghadirkan situasi positif yang menghadirkan kepercayaan dirinya tumbuh dengan baik sehingga juga tercipta lingkungan yang baik dan berkembang," sambung Rohika.

Women Support to Women

Rohika juga menjelaskan, women support to women menjadi sesuatu hal yang sangat penting.

Karena dengan hal tersebut tindakan Mom shaming sendiri pun bisa diminimalisir.

Pasalnya, lebih baik sesama Moms memberikan dukungan dibandingkan memberi kritik.

Karena tidak semua ibu membutuhkan kritik dari orang lain.

Apalagi kritik yang didapatkan bersifat menyerang ataupun negatif.

"Perempuan support perempuan seringkali kita dengar dimana-mana. Perempuan support perempuan adalah lingkaran hubungan satu perempuan dengan perempuan lainnya yang selalu memberikan support yang positif," tutup Rohika.

Nah, itu dia tanggapan Kementerian PPPA terkait dengan kasus ibu buang bayinya ke sumur, serta pentingnya menghargai sesama ibu.

Baca Juga: Supaya Bisa Bangkit Lagi, Begini Tips Menghadapi Moms Shaming