Nakita.id - Moms, sedih rasanya saat menerima perlakukan Mom shaming dari orang sekitar.
Seringkali kita menerima kritik tajam dan orang-orang mulai mempertanyakan kemampuan kita dalam menerapkan pola asuh untuk anak.
Akhirnya hal tersebut akan membuat seorang Moms jatuh ke dalam perasaan gagal dalam menjadi ibu yang baik.
Namun sayangnya, terkadang pelaku Mom shaming ini justru hadir dari orang-orang terdekatnya.
Bahkan tidak menutup kemungkinan hal tersebut dilakukan oleh sang suami dengan sengaja ataupun tanpa disengaja.
Idzma Mahayattika, SE, M.Pd Member of Ayah ASI, Ayah Main & Ayah Bercerita, mengungkapkan beberapa contoh fenomena Mom shaming yang banyak dialami oleh pasangan suami istri.
"Biasanya para pengantin baru, harapan suaminya terlalu tinggi, sedangkan istrinya belum sampai level itu," katanya dalam webinar #FamilyFriday bersama Nakita.id, Jumat (22/4/2022).
Idzma mengungkapkan, tanpa sadar kita suka membanding-bandingkan istri sendiri dengan istri orang lain.
Mulai dari caranya mengatur rumah tangga sampai mengasuh anak-anak.
"Akhirnya pasangannya merasa kurang yakin untuk menjadi istri dan ibu yang baik," katanya.
Sementara itu Idzma juga mengungkapkan ada juga fenomena lain dimana sang suami sangat powerful.
Sehingga istrinya merasa telah menerima perlakuan Moms shaming.
Idzma bercerita bahwa, sang suami terlalu aktif dalam mengatur semua urusan rumah tangga dan mengasuh anak juga.
"Dari mulai gantiin popok, mandiin semua sama suami, pokoknya aku cuma disuruh nyusuin saja," kata Idzma.
"Akhirnya istrinya bilang, 'memangnya aku enggak mampu ya? kan aku ibunya juga dan pengen ngerasain gendong anak'," tuturnya.
Sang suami beranggapan bahwa, tindakannya tersebut diharapkan bisa membantu istrinya.
Sebaliknya, sang istri justru merasa mendapatkan perlakuan Mom shaming karena tidak dipercaya oleh pasangannya dalam mengasuh anak.
Nah, jadi bagaimana cara mengatasi fenomena Mom shaming dalam lingkup kehidupan rumah tangga ini?
Arie Garda Nand Jaya, MPsi., Psikolog, Psikolog Klinis dari Tirai Psikologi, memberikan tips untuk mengatasi kondisi mental para Moms yang menerima Moms shaming dari orang terdekat, khususnya suami.
"Kalau suami yang melakukan Moms shaming, maka artinya ada komunikasi di antara kalian yang masih belum lancar," kata Arie.
"Istri belum memngungkapkan perasaaan bahwa 'aku tidak suka diperlakukan seperti ini', akhirnya suaminya enggak tau kalau ucapan atau tindakannya itu menyakiti," lanjutnya.
Arie mengungkapkan bahwa, cara mengatasinya adalah membangun komunikasi dari hati ke hati antara suami dan istri.
"Namun ada juga suami yang takut bicara dari hati ke hati, biasanya dia mengalihkan pembicaraan," kata Arie.
"Biasanya suami bilang 'sudahlah enggak usah ngomongin itu, aku sudah tahu,'" lanjutnya.
Arie menjelaskan, padahal sebetulnya bapak-bapak itu ketika sudah tersentuh hatinya gampang nangis juga.
Akan tetapi egonya saja yang tinggi, karena sebagai kepala keluarga ia harus terlihat kuat di mata istrinya.
"Mengalahkan ego itu yang sulit, karenanya bicara dari hati ke hati memang perlu," pungkasnya.