Sehingga istrinya merasa telah menerima perlakuan Moms shaming.
Idzma bercerita bahwa, sang suami terlalu aktif dalam mengatur semua urusan rumah tangga dan mengasuh anak juga.
"Dari mulai gantiin popok, mandiin semua sama suami, pokoknya aku cuma disuruh nyusuin saja," kata Idzma.
"Akhirnya istrinya bilang, 'memangnya aku enggak mampu ya? kan aku ibunya juga dan pengen ngerasain gendong anak'," tuturnya.
Sang suami beranggapan bahwa, tindakannya tersebut diharapkan bisa membantu istrinya.
Sebaliknya, sang istri justru merasa mendapatkan perlakuan Mom shaming karena tidak dipercaya oleh pasangannya dalam mengasuh anak.
Nah, jadi bagaimana cara mengatasi fenomena Mom shaming dalam lingkup kehidupan rumah tangga ini?
Arie Garda Nand Jaya, MPsi., Psikolog, Psikolog Klinis dari Tirai Psikologi, memberikan tips untuk mengatasi kondisi mental para Moms yang menerima Moms shaming dari orang terdekat, khususnya suami.
"Kalau suami yang melakukan Moms shaming, maka artinya ada komunikasi di antara kalian yang masih belum lancar," kata Arie.
"Istri belum memngungkapkan perasaaan bahwa 'aku tidak suka diperlakukan seperti ini', akhirnya suaminya enggak tau kalau ucapan atau tindakannya itu menyakiti," lanjutnya.
Arie mengungkapkan bahwa, cara mengatasinya adalah membangun komunikasi dari hati ke hati antara suami dan istri.
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR