Moms yang Sedang Hamil Anak Pertama Tak Perlu Khawatir Lagi, Dokter Obgyn Ini Sudah Kupas Beberapa Mitos vs Fakta Kehamilan yang Ada Agar Tak Bingung

By Shannon Leonette, Jumat, 29 April 2022 | 16:45 WIB
Berikut ini beberapa mitos vs fakta kehamilan yang sudah berhasil dikupas oleh dokter (Pexels.com/walking photographer)

Nakita.id - Moms, beberapa mitos vs fakta kehamilan ini telah dikupas oleh dokter obgyn.

Kehamilan memang kerap menjadi momen yang paling dinantikan oleh banyak calon ibu.

Apalagi, jika Moms baru pertama kali merasakan kehamilan.

Meski begitu, ternyata tidak jarang Moms yang bingung akan informasi yang beredar terkait kehamilan pertama ini.

Moms mungkin sudah terlalu banyak menerima informasi dari berbagai pihak, seperti orangtua, saudara, sepupu, teman, hingga media sosial.

Hal inilah yang membuat Moms mudah mempercayai banyak informasi tersebut.

Termasuk, informasi terkait mitos kehamilan yang hingga saat ini masih akrab di telinga masyarakat Indonesia.

Moms harus tahu, tidak semua mitos itu benar adanya bahkan sebisa mungkin harus ditinggalkan jauh-jauh.

Kali ini, Nakita telah mengumpulkan beberapa mitos kehamilan yang kerap didengar, kemudian menanyakan kebenarannya pada ahli.

Baca Juga: Simak Mitos vs Fakta Kehamilan Seputar Endometriosis, Jangan Asal Percaya Ya, Moms!

Tanpa berlama-lama, yuk simak mitos vs fakta kehamilan yang telah dikupas oleh dokter obgyn ini.

Mitos vs Fakta Kehamilan: Porsi Makan Saat Hamil Harus Dilipatgandakan

Menurut dr. Agus Heriyanto, Sp.OG, MARS, MM, Dokter Kandungan di Rumah Sakit Medika BSD, Tangerang Selatan, anggapan di atas tentu merupakan mitos.

“Kalau kita melihat konsep itu, itu konsep zaman dulu, ya,” ungkap dr. Agus saat diwawancarai secara eksklusif oleh Nakita pada Senin lalu (25/4/2022).

dr. Agus Heriyanto, Sp.OG, MARS, MM

“Jadi, konsep yang sekarang harus kita anut adalah kita melihat masing-masing body mass index (indeks massa tubuh) dari seorang ibu,” katanya dengan tegas.

dr. Agus menyampaikan, jika ibunya sudah mengalami kelebihan berat badan (overweight) sebelum hamil, maka harus dibatasi kenaikan berat badannya.

Sementara, jika ibunya mengalami kekurangan berat badan (underweight), maka akan dinaikkan berat badannya.

Nah, tapi kalau ibunya sudah normal weight atau beratnya ideal, ya kita cukup untuk menyesuaikan saja. Sesuai body mass index seorang ibu,” ucap dr. Agus.

Baca Juga: Porsi Makan Harus Digandakan saat Mengandung Anak Kembar, Mitos atau Fakta? Ini Dia Penjelasannya Agar Tak Salah Kaprah

Mitos vs Fakta Kehamilan: Ibu Hamil Tidak Boleh Mandi Air Panas

Menurut dr. Agus, anggapan yang satu ini sebenarnya tergantung.

“Maksudnya kalau panas mendidih, ya enggak boleh,” katanya.

“Tapi, kalau air hangat sih enggak ada masalah. Enggak ada perbedaan antara air hangat maupun air dingin,” jawabnya.

Mitos vs Fakta Kehamilan: Ibu Hamil Tidak Boleh Mengecat Rambut

Menurut dr. Agus, anggapan ini sebenarnya tidak harus dipermasalahkan.

“Kalau dilakukan, misalnya di kehamilan trimester dua atau trimester tiga sih tidak masalah, ya,” ucap dr. Agus.

Akan tetapi, dr. Agus menyarankan bagi para ibu hamil di luar sana yang ingin mengecat rambutnya untuk mempertimbangkan kembali, apakah hanya untuk sekadar gaya atau tuntutan pekerjaan.

“Ya, enggak apa-apa. Tapi, dilakukan di trimester dua atau tiga saja, jangan di trimester satu,” pesannya.

Baca Juga: Kepingin Tetap Cantik Saat Hamil? Tunda Mengecat Rambut dan Perawatan Ini

Mitos vs Fakta Kehamilan: Ibu Hamil Tidak Boleh Memelihara Hewan

dr. Agus mengatakan bahwa anggapan tersebut tidak tepat.

“Jadi memang begini, kucing, unggas, itu kita takutkan kan misalnya infeksi toksoplasmosis. Itu yang sering ditakutkan,” ungkap dr. Agus.

“Sebenarnya, yang harus kita lakukan adalah prakonsepsi konseling. Atau, sebelum terjadi kehamilan, lebih baik dilakukan pemeriksaan cek, yang orang-orang kenalnya itu premarital check up,” sarannya.

dr. Agus mendorong pasangan suami istri bahwa masing-masing harus berada dalam kondisi sehat agar bisa hamil dengan aman dan nyaman.

Selain itu, dr. Agus juga mengatakan bahwa hal lain yang juga perlu ditakutkan adalah asal kucing itu sendiri.

“Bisa dilakukan cek. Cek dari keturunannya, terus kemudian dilakukan vaksinasi juga cukup banyak,” katanya.

Bahkan, dr. Agus menyarankan untuk merawat kuku dan bagian-bagian tubuh hewan peliharaan lainnya agar tidak mengalami infeksi.

“Terus kemudian, dilakukan pembersihan kandangnya dengan rajin. Misalnya, bersihkan bersama pasangannya atau orang lain lah. Jangan sendiri gitu,” saran dr. Agus.

Baca Juga: Bolehkah Dekat-dekat Hewan Peliharaan saat Hamil Muda? Begini Penjelasan Dokter Kandungan