Metode tersebut berpedoman pada Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
Kementerian Agama akan menetapkan 1 Syawal 1443 H setelah memantau hilal.
Pemantauan hilal itu dilanjutkan sidang isbat yang dislenggarakan Minggu, 1 Mei 2022.
Metode penetapan 1 Syawal dari Kementerian Agama sama dengan Nahdlatul Ulama (NU).
Metode yang digunakan adalah Rukyat atau Rukyatul Hilal dan Hisab.
Pada sidang isbat akan mempertimbangkan hasil hisab dan rukyatul hilal.
Kabar terbarunya, tinggi hilal di Indonesia pada 1 Meri 2022 antara 4 derajat 0,59 menit sampai 5 derajat 33,57 menit dengan sudut elongasi antara 4,89 derajat sampai 6,4 derajat.
Lebaran 2022 pada 2 atau 3 Mei? Kemungkinan akan jatuh pada 2 Mei 2022.
Hasil pastinya lebih baik menunggu hasil sidang isbat.
Nanti, akan dilakukan kembali pemantauan hilal.
Bila hilal mudah diamati, maka penetapan 1 Syawal juga akan berlangsung mudah.