Nakita.id – Hewan peliharaan seperti kucing dapat menjadi teman sekaligus jadi hiburan tersendiri hanya dengan melihat tingkah gemas mereka.
Bahkan, tidak jarang yang membiarkan kucing untuk tidur bersama mereka.
Untuk beberapa alasan, pilihan tidur di dekat hewan peliharaan adalah ide yang bagus.
Mengapa tidak?
Sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa ditemukan adanya kaitan tidur bersama hewan peliharaan seperti kucing dapat berdampak pada kesehatan.
Dalam Sleep Foundation, dikatakan bahwa memiliki hewan peliharaan secara umum dapat memberikan rasa nyaman dan kekuatan positif pada kesehatan mental manusia.
Lebih lanjut lagi, berinteraksi secara positif dengan hewan peliharaan teryata juga dapat meningkatkan kadar oksitosin dan pengurangan kadar kortisol yang erat kaitannya dengan stres.
Meski begitu, Moms tidak boleh menutup mata bahwa selalu ada risiko yang mengintai bila tidur di dekat kucing.
Terutama, jika kebersihan hewan dan tempat tidur tidak dijaga dengan baik, sejumlah kondisi bisa terjadi yang mengintai kesehatan.
Sebelum berbicara pada masalah kesehatan yang lebih jauh, tidur di dekat kucing nyatanya juga menjauhkan Moms dari tidur yang tenang sepanjang malam.
Pada dasarnya, kucing merupakan hewan nokturnal yang lebih aktif saat malam hari.
Mereka bisa saja membangunkan Moms dengan suara maupun gigitan untuk mengajak bermain.
Risiko lain yang mengintai pada kucing yang lebih sering bermain di area luar dimana lebih memungkinkan terpapar berbagai kuman maupun bakteri.
Bisa dibayangkan bila segala jenis patogen ini berpindah ke tubuh dan mulai menginfeksi.
Pasalnya, dalam penelitian yang dilakukan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Februari 2021, peneliti Bruno Chomel dan Ben Sun merinci sejumlah peyakit yang dapat diderita manusia karena tidur di sebelah hewan peliharaan.
Dalam studi ini, menemukan bahwa setidaknya ada risiko penyakit chagas yang menyebabkan masalah jantung dan sistem pencernaan, penyakit cakaran kucing, hingga rabies.
Mereka yang tidur di dekat kucing juga rentan tertular infeksi parasit seperti cacing tambang, dan bakteri yang diketahui menyebabkan meningitis, serta infeksi staph.
Risiko ini lebih tinggi untuk anak-anak dan orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.
Meskipun kasus zoonosis dari pemilik hewan peliharaan yang tidur di sebelah hewan peliharaan mereka jarang terjadi, mereka bisa sangat jahat ketika itu terjadi, kata Chomel dalam USA Today.
Untuk mencegah berbagai bahaya yang mungkin terjadi, tidak ada salahnya Moms memastikan kebersihan di sekitar tempat yang sering digunakan untuk menghabiskan waktu bersama kucing.
Hewan peliharaan juga perlu diperiksakan rutin ke dokter hewan dan dijauhkan dari parasit seperti kutu.
Jika Moms memutuskan untuk tidur dengan hewa peliharaan, maka kiat-kiat berikut ini perlu dilakukan untuk membantu mencegah segala risiko yang mungkin terjadi.
Pastikan untuk mencuci selimut maupun seprai secara teratur. Bulu rambut kucing yang rontok bisa menjadi medium untuk menularkan berbagai bakteri.
Kalau perlu, Moms bisa mempertimbangkan untuk mengelap kaki dan bulunya untuk mencegah kotoran dan alergen luar ruangan yang ada di kamar tidur.
Sebisa mungkin, hindari membiarkan kucing menjilati wajah atau luka terbuka lainnya karena berpotensi menularkan penyakit.
Selain itu, mengajak hewan peliharaan berjalan-jalan sebentar sebelum tidur dapat membantu membakar energi berlebih, sehingga mereka mungkin tidak akan menganggu waktu tidur Moms.
Untuk melihat kembali risiko kesehatan jika tidur dengan kucing, cek halaman 2. (*)