Tak heran, bila banyak sekali pengidap thalasemia yang juga mengalami tingkat depresi yang parah.
"Nah, yang juga memperparah adalah kalau pasien ini mengalami penyakit itu semakin lama. Jadi semakin lama menderita penyakitnya maka semakin parah juga tingkat depresinya," ungkapnya.
Hal tersebut bisa disebabkan karena para pengidap thalasemia rentan mendapatkan perlakuan tak nyaman.
Baik dari peyakitnya sendiri ataupun perawatan yang ia dapatkan Moms.
"Hal ini bisa disebabkan karena banyak perlakuan yang tidak nyaman yang ia dapatkan. Jadi dari penyakitnya sendiri ataupun tindakan seperti perawatan misalnya, anaknya harus ambil darah untuk pemeriksaan sebelum transfusi, atau sebelum transfusi berulang kali dan sebagainya," tutup Anna.