Sebagai informasi, penelitian dengan metode survei kuantitatif dan kualitatif ini dilakukan di 6 (enam) negara ASEAN dan Jepang.
Penelitian ini menganalisis lebih dalam terkait sikap dan perilaku masyarakat yang tergabung dalam fandom.
Hasil survei ini dapat menjadi indikator berbasis fakta, yang nantinya akan menciptakan perspektif baru dalam membantu strategi pemasaran dari produk-produk konsumen di negara-negara ASEAN.
Hal ini sejalan dengan misi dan komitmen HILL ASEAN untuk selalu mendukung aktivitas pemasaran perusahaan-perusahaan di ASEAN.
Meski kehadiran fandom di ASEAN sendiri bukanlah hal yang baru, dengan kondisi pandemi Covid-19 ini, jumlah orang yang mengikuti komunitas fandom meningkat secara signifikan karena masyarakat menjadi lebih punya banyak waktu di rumah dan mencari cara yang paling memungkinkan untuk mengakses hal yang mereka sukai dan memenuhi afirmasi diri.
Di sisi lain, antusiasme terhadap fandom juga mengingatkan tentang berbagai tantangan sosial dan ekonomi yang telah mengakar di ASEAN dan sulit atau tidak dapat diselesaikan oleh masyarakat umum.
“Komunitas fandom di ASEAN merupakan bentuk ‘masyarakat ideal’ atau ‘utopia’ dimana semua anggota sama sejajar–tidak ada hierarki, berkomunikasi dengan bebas, tidak memandang usia, jenis kelamin, kebangsaan, atau status ekonomi dan sosial,” jelas Devi Attamimi selaku Institute Director, HILL ASEAN dan Executive Director Strategy, Hakuhodo International Indonesia dalam Forum HILL ASEAN ke-8 yang diselenggarakan pada Kamis siang lalu (19/5/2022).
“Dapat dikatakan, keragaman dan kesetaraan sungguh diwujudkan dalam komunitas ini sehingga terbentuk hubungan dan solidaritas yang murni tanpa untung atau rugi,” lanjut Devi menjelaskan.
Tak hanya itu, HILL ASEAN juga menyebut fandom ini sebagai ‘MATTER-VERSE’, sebuah komunitas ideal yang merespon kebutuhan penting masyarakat yang sulit dicapai di dunia nyata.
Komunitas fandom ASEAN memiliki beberapa keunikan yaitu, kesetaraan (tidak ada diskriminasi atau prasangka), kreativitas (bekerja sama merencanakan sesuatu untuk bersenang-senang), sebagai keluarga kedua (saling percaya dan membantu satu sama lain), dan memiliki kekuatan kelompok (memanfaatkan kekuatan bersama untuk memberikan pengaruh).