Sebuah Perusahaan Iklan Ternama Ini Lakukan Riset terkait Pengaruh Fandom terhadap Gaya Hidup Masyarakat ASEAN, Begini Penjelasannya

By Shannon Leonette, Jumat, 20 Mei 2022 | 07:19 WIB
Di masa pandemi ini, jumlah fandom mengalami peningkatan secara signifikan yang mana berpengaruh pada gaya hidup seseorang. (Freepik)

(Kiri) Devi Attamimi selaku Institute Director, Hakuhodo Institute of Life and Living (HILL ASEAN) & Executive Director Strategy, Hakuhodo International Indonesia. (Kanan) Irfan Ramli selaku CEO of Hakuhodo International Indonesia.

Hal ini jauh berbeda dengan masyarakat Jepang yang menggunakan fandom untuk bersenang-senang, dan mengatasi rasa kesepian atau stres.

“Terdapat tiga matters atau hal penting yang ingin dipenuhi oleh masyarakat ASEAN melalui fandom,” terang Devi.

“Yaitu, (1) To Matter–membuat mereka merasa keberadaannya di dunia ini penting; (2) To have something that matters–memungkinkan mereka untuk memiliki atau melakukan sesuatu yang berarti; (3) To have my hopes that matters fulfilled–memberi ruang untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari yang mereka anggap paling penting,” katanya menerangkan.

Devi pun melanjutkan, temuan riset ini menjadi bukti bahwa komunitas fandom adalah sebuah utopia dengan tatanan ekonomi dan sosial yang baru.

Baca Juga: Pentingnya Bergabung dengan Komunitas Parenting untuk Memelihara Kesehatan Mental Calon Ibu, Ini Manfaatnya Menurut Psikolog

Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek fandom yang paling banyak diikuti di ASEAN selama pandemi sesuai urutan adalah K-Pop, game, dan memasak.

Secara khusus, urutan subjek fandom terbanyak di Indonesia adalah memasak, game, dan K-Pop.

Selain itu, sekitar 83% masyarakat ASEAN juga mengakui mereka memiliki brand yang sangat disukai dan menjadi fans dari brand tersebut.

Alasannya adalah, kualitas produk atau layanan yang baik, adanya nilai emosional, dan didukung komunitas fandom yang tak terbatas.

“Seperti tahun-tahun sebelumnya, hasil riset ini diharapkan dapat memberikan energi baru dan positif bagi kita semua,” ungkap Irfan Ramli, CEO Hakuhodo International Indonesia.

“Kehadiran fandom dapat menjadi sebuah kesempatan dalam membuka peluang pasar, dengan memanfaatkan karakter konsumen pada brand, menuju ke arah yang lebih baik,” lanjut Irfan.

Hakuhodo International Indonesia dan Hakuhodo di seluruh dunia, menjalankan usahanya dengan melandaskan diri pada filosofi ‘sei-katsu-sha’.

Artinya, Hakuhodo memandang konsumen dengan perspektif 360 derajat, lebih dari sekedar pembeli yang melakukan fungsi ekonomi, tetapi sebagai individu yang dipandang secara holistik dengan gaya hidup, mimpi, dan aspirasi berbeda-beda.

“Kami akan terus mendukung aktivitas pemasaran perusahaan di ASEAN melalui riset berkelanjutan mengenai sikap dan perilaku konsumen ASEAN,” tutup Irfan.

Baca Juga: Hobi Masak, Intip Dapur di Rumah Bunga Citra Lestari, Nyaman Banget!