Nakita.id - Mendekati hari kelahiran sang buah hati, ada banyak persiapan yang harus dilakukan Moms dan Dads. Salah satunya memilih tempat dimana akan melakukan persalinan. Pada dasarnya melahirkan dengan bidan atau dokter di klinik, puskesmas, atau, rumah sakit sama saja, semuanya membutuhkan persiapan yang matang. Bagi Moms yang berniat melahirkan di bidan, yuk cari tahu lebih banyak apa peran dan fungsi bidan. Sebelumnya, Moms harus tahu bahwa bidan merupakan spesialis dalam segala hal yang berhubungan dengan kehamilan dan persalinan. Meskipun bidan tidak menyandang gelar dokter, tapi kompetensi mereka dalam melayani kesehatan dan persalinan tak perlu diragukan lagi. Bidan mampu dan ahli dalam membantu persalinan normal, melakukan pemeriksaan kehamilan, memantau perkembangan janin di setiap fasenya, juga memberikan pengetahuan seputar perawatan pasca lahir. Bidan juga membantu Moms melewati proses menyusui, mengawasi tumbuh kembang anak, serta mensosialisasikan program Keluarga Berencana. Meski begitu masih banyak masyarakat yang kurang yakin untuk menjalani proses persalinan di bidan.
Tak sedikit para Moms yang berpikir bahwa melahirkan harus di rumah sakit besar dan didampingi oleh dokter spesialis kalau ingin mendapatkan yang terbaik. Padahal sebetulnya melahirkan di bidan pun tidak kalah bagusnya, loh! Sri Danarti Amd.Keb, SKM. Wakil Ketua 1 PD IBI (Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia) DKI Jakarta, memaparkan apa saja peran bidan dalam memberikan pelayananan terbaiknya untuk ibu hamil. "Seorang bidan akan memberikan pelayanan kebidanan tentang antenatal care atau perawatan kepada ibu hamil minimal 6 kali," kata bidan Sri dalam Facebook live bersama Nakita.id yang bertajuk 'Jelang Persalinan di Bidan, Apa Saja Persiapannya'. "Satu kali saat trimester pertama, kemudian trimester kedua pada 12-24 minggu kehamilan sebanyak dua kali, kemudian akhir trimester tiga di atas 24 Minggu sampai menjelang persalinan akan dilakukan pemeriksaan tiga kali," lanjutnya. Selanjutnya bidan Sri memaparkan, nanti akan dikonsultasikan juga dengan dokter untuk perencanaan persalinannya seperti apa dan dimana. "Apabila normal dan sehat proses kehamilannya tentu kami bidan sebagai penolongnya, tapi kalau memang ada yang perlu dirujuk maka perlu ke dokter atau rumah sakit," kata bidan Sri. Kemudian persiapannya pun mengacu pada ketentuan Permenkes (Peraturan Menteri Kesehatan)."Harus dilakukan pemeriksaan timbang berat badan, diukur tekanan darahnya, diukur tinggi badannya kalau kurang dari 140 cm kemungkinan akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti panggul sempit," kata bidan Sri.
Baca Juga: Fungsi dan Peran Bidan Sebagai Pendidik, Kemenkes Imbau Pendidikan untuk Bidan Diperkuat
"Kemudian diukur lingkar lengannya untuk mengetahui status gizi apabila kurang dari 22-23 cm maka termasuk kategori kurang energi kronik, kemudian dilakukan pemeriksaan tinggi rahim, lalu posisi janin (melintang atau sungsang), dan pemeriksaan detak jantung janin," lanjutnya.
Bidan Sri juga memaparkan, Moms akan diberikan imunisasi TT (Tetanus Toksoid) untuk mencegah terjadinya tetanus pada tali pusar bayi, dan pemberian 90 tablet tambah darah untuk mencegah anemia, dan ada tes darah untuk disiapkan calon donor apabila terjadi pendarahan.Syarat bersalin di bidan "Syaratnya sebetulnya mudah yang pertama ibu harus segera melakukan pemeriksaan sedini mungkin begitu tahu terlambat haid satu minggu dan tidak sedang melakukan KB," kata bidan Sri.
Selanjutnya, bidan Sri menjelaskan persiapan bersalin yang paling penting adalah support mental dari suami dan keluarga Moms."Kemudian siapkan juga dananya sejak hamil, kita sarankan apakah mau Mandiri atau menggunakan BPJS Selanjutnya bidan akan menyiapkan semua kebutuhan Moms untuk melakukan proses persalinan."Bidan ada praktek mandiri Puskesmas dan rumah sakit, nanti biasanya disiapkan baju bayi, popok bayi, bedong bayi, dan tempat untuk ari-ari," kata bidan Sri.
"Selain itu juga termasuk kebutuhan ibunya, seperti baju atasan, kain panjang atau sarung, pembalut, dan perlengkapan mandi," lanjutnya.