Alergi Bisa Pengaruhi Kondisi Psikologis Anak! Apakah Orangtua Sebaiknya Berikan Pemahaman Tentang Penyakit Ini Sejak Dini

By Kintan Nabila, Kamis, 26 Mei 2022 | 20:08 WIB
Kondisi psikologis anak yang mengalami alergi (Nakita.id/Nita)

Nakita.id - Moms, alergi yang dimiliki anak ternyata tidak hanya memengaruhi kondisi fisiknya saja.

Alergi adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi secara tidak normal terhadap zat asing.

Ada berbagai macam jenis alergi, diantaranya alergi makanan, kulit, atau obat-obatan.

Gejalanya pun macam-macam, seperti diare, sesak napas, ruam, gatal-gatal dan lainnya. 

Namun, alergi juga dapat memengaruhi kondisi psikologis anak dan menunjukkan sejumlah gejala yang berkaitan dengan prilakunya.

Terutama, anak yang memang sudah memiliki alergi sejak usianya masih kecil.

Putu Andani, M.Psi., Psikolog seorang Psikolog dari TigaGenerasi menyebutkan sejumlah gejala yang memengaruhi psikologis anak yang mengalami alergi. 

"Dampak paling umum yang dirasakan anak itu, dia merasa frustasi dan berbeda," kata Putu dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, Senin (23/5/2022).

Dijelaskan olehnya, anak akan merasa frustasi karena kondisinya yang berbeda dengan anak lain.

Baca Juga: Tak Usah Panik Cari Obat Saat Terkena Alergi Musiman, Khasiat 5 Minuman Ini Sama ampuhnya Untuk Meredakan Gejala Sampai Sembuh Total

Menanggapi kondisi ini apakah sebaiknya Moms, memberikan pemahaman mengenai penyakit alergi yang diderita oleh anak sejak dini?

Ataukah, tunggu saja sampai usianya agak besar, sehingga ia paham mengenai kondisinya.

Putu menyarankan, ada baiknya Moms dan Dads menjelaskan sesuai dengan kemampuan pemahaman anak.

"Kalau anaknya umur 2-3 tahun, sebenarnya penalaran sederhana dia sudah bisa," ujarnya.

Putu Andani Psikolog dari Tiga Generasi

"Misalnya, anak yang alergi susu sapi. Beritahu bahwa dia tidak bisa minum susu sapi nanti perutnya sakit," kata Putu.

Seperti yang kita tahu, gejala alergi susu sapi adalah pencernaannya terganggu dan imunnya turun.

"Itu sudah aku jelaskan di awal dengan penjelasan yang tidak terlalu ribet, cukup sebab akibat sederhana," ujar Putu.

Nah, seperti apa menjelaskannya yang benar pada anak?

Baca Juga: Awas Jangan Sampai Salah Penanganan dalam Mengatasi Mata Merah, Begini Caranya

Sama dengan alergi lain, misalnya anak yang alergi dengan bulu hewan atau debu.

Berikan pemahaman bahwa dia tidak boleh dekat-dekat dengan hewan tertentu, seperti kucing atau anjing.

Atau, jangan sembarangan menyentuh benda yang berdebu dan saat berada di lingkungan dengan polusi tinggi harus pakai masker.

Nanti akibatnya, kamu jadi gatal-gatal, sesak napas, dan lain sebagainya.

Tentunya dengan penjelasan sebab akibat yang sederhana tersebut, anak jadi lebih mudah paham.

"Nanti seiring bertambahnya waktu, saat anak semakin memahami reasoning (alasan) yang lebih kompleks itu bisa dijelaskan kenapanya," kata Putu.

"Misalnya, ini zat yang bisa menyebabkan kamu sakit, sehingga harus dihindari," lanjutnya.

"Jadi, penjelasan kita pun berkembang sesuai dengan kemampuan pemahaman anak," ujarnya lagi.

Nah, setelah diberikan penjelasan tadi, anak jadi lebih memahami kondisi mereka sehingga tidak mengganggu psikologisnya.

Baca Juga: Jangan Sampai Anak Makan Sembarangan! Begini Panduan Mengatur Menu Makanan Sehari-hari untuk Anak yang Alergi