Pertama karena kebiasaan dan kedua, tanda adanya gangguan.
Saat belajar jalan, memang sesekali balita masih suka jinjit.
Tapi biasanya kebiasaan ini akan hilang seiring dengan bertambahnya umur.
Namun, jika si kecil berjinjit hampir setiap kali mereka melangkahkan kaki, maka Moms perlu mulai waspada akan adanya gangguan pada tubuh anak.
Berdasarkan riset yang dilakukan Dr. Rami Grossmann, MD, pakar neurologi anak asal Amerika, menyebutkan bahwa jalan berjinjit pada anak di usia lebih dari 3 tahun bisa menjadi salah satu ciri yang sering ditemukan pada anak berspektrum autistik.
Mengapa jalan jinjit merupakan tanda anak autis?
Sebab anak dengan gangguan ini memiliki proses perkembangan sensorik yang berbeda dengan anak normal. Terutama pada sensorik sentuhan.
Baca Juga: Normal Kok Bila Anak Sering Berjalan Jinjit, Begini Penjelasannya Moms
Anak yang alami masalah perkembangan atau gangguan saraf biasanya sering berjalan jinjit.
Namun tidak semua kasus anak berjalan jinjit muncul selalu dikaitkan dengan adanya gangguan autisme.
Jika tidak ada gangguan autistik, kebiasaan berjalan jijit yang tidak ditangani dengan baik juga mampu mengganggu kesehatan kaki.
Untuk jangka panjang, membiarkan anak berjalan jinjit dapat memicu kerusakan struktur kaki, tumit serta pergelangan kaki.