Mitos vs Fakta Kehamilan Mengatasi Stretch Mark dengan Krim Pelembab, Benarkah Efektif?

By Diah Puspita Ningrum, Minggu, 5 Juni 2022 | 17:45 WIB
Mitos vs fakta kehamilan, benarkah stretch mark bisa hilang hanya dengan krim pelembab? (Dok.Nakita)

Nakita.id - Stretch mark menjadi salah satu mitos vs fakta kehamilan yang kerap menjadi bahasan.

Stretch mark atau guratan pada kulit merupakan kondisi yang dialami banyak perempuan ketika hamil.

Pasalnya, selama hamil Moms akan mengalami perubahan bentuk tubuh dan berat badan.

Stretch mark sendiri biasanya muncul di area paha, perut, lengan atas, dan pantat yang memiliki konsentrasi lemak tinggi.

Salah satu cara yang dianggap bisa menghilangkan stretch mark selama kehamilan adalah pemakaian krim.

Ini karena krim pelembab dianggap bisa menyatukan kembali guratan pada kulit akibat perubahan bentuk tubuh.

Lantas, apakah benar menggunakan krim dapat membantu mengatasi stretch mark?

Melansir dari Women's Health, berikut adalah fakta mengenai klaim menghilangkan stretch mark dengan krim.

Yuk simak!

Baca Juga: Mitos VS Fakta Kehamilan Posisi Tidur Ibu Hamil, Lebih Baik Hadap Kanan Atau Kiri? Berikut Penjelasannya

Stretch mark, terjadi ketika kulit meregang dengan cepat, seperti kehamilan, penambahan berat badan, percepatan pertumbuhan, atau saat pembentukan tubuh, kata dokter kulit New York Tara Rao, M.D., dari Schweiger Dermatology Group.

Stretch mark berkembang ketika kulit meregang lebih cepat daripada yang dapat diberikan tubuh untuk semua nutrisi yang dibutuhkan untuk membangun kulit yang normal dan halus.

Mereka juga dapat muncul jika kulit Moms terlalu tipis setelah menggunakan krim steroid topikal dalam jangka waktu yang lama.

Bisakah kondisi ini diperbaiki dengan krim pelembab? Ini jawabannya.

Melembabkan kulit perut saat hamil dapat membantu mendukung kulit yang rapuh, tetapi tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa menggunakan dapat membantu mencegah stretch mark.

Jadi, mitos vs fakta kehamilan soal menggunakan krim dapat membantu mencegah stretch mark adalah mitos kehamilan.

Meskipun tidak ada yang bisa Moms lakukan untuk mencegah stretch mark, menggunakan krim memberikan banyak kelembapan.

Stanley Kovak, M.D., mengatakan krim mengandung Retin-A telah ditunjukkan dalam penelitian untuk mengurangi kemerahan.

Bahkan menghentikan atau membalikkan beberapa jaringan parut dengan memicu kolagen untuk membangun kembali.

Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan: Benarkah Ibu Hamil Tidak Boleh Minum Kopi? Begini Penjelasannya

Produk yang mengandung retinol, juga berpotensi membantu mencegah stretch mark walaupun tidak sebanyak Retin A, tambah Kovak.

Tapi untuk diketahui, jika Moms hamil pasti tidak boleh menggunakan apa pun dengan retinol, karena tidak aman untuk janin.

Setelah mengetahui mitos vs fakta kehamilan soal menggunakan krim dapat membantu mencegah stretch mark, ada cara merawat strecth mark.

Kovac dan Rao setuju bahwa ada pilihan lain yang lebih baik jika Moms mengunjungi dokter kulit.

Kalian bisa melakukan perawatan seperti microneedling atau laser.

Secara umum, stretch mark merah segar atau yang relatif baru yang telah memutih lebih mudah memudar daripada yang sudah berumur bertahun-tahun.

Perlu diingat bahwa dibutuhkan beberapa perawatan untuk melihat perbaikan pada semua jenis stretch mark.

Lebih lanjut, perempuan yang merasa terganggu dengan stretch mark mereka dianjukan berkonsultasi dengan dokter kulit.

Bagaimana menurut Moms?

Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan Tidak Boleh Berhubungan Intim Selama Kehamilan, Ternyata Seperti Ini Tips Agar Tetap Aman