Komplikasi-komplikasi Preeklampsia pada Ibu Hamil yang Wajib Moms Waspadai menurut Dokter Obgyn

By Shannon Leonette, Minggu, 26 Juni 2022 | 07:00 WIB
Jangan dibiarkan begitu saja, Moms. Berikut ini beberapa komplikasi preeklampsia pada ibu hamil yang wajib Moms waspadai agar tidak fatal. (Nakita.id/Naura)

Nakita.id - Para bumil wajib tahu apa saja komplikasi preeklampsia jika tidak ditangani segera.

Sebagai informasi, preeklampsia adalah kondisi dimana tekanan darah pada ibu hamil meningkat, baik itu secara perlahan maupun tiba-tiba.

Kemudian, disertai dengan adanya protein pada urine, serta munculnya kerusakan pada banyak sistem organ seperti hati dan ginjal.

Komplikasi kehamilan ini biasanya muncul saat usia kehamilan mencapai 20 minggu, Moms.

Apabila tidak ditangani segera, preeklampsia bisa berujung pada komplikasi serius pada Moms maupun janin.

Sehingga, penting sekali bagi Moms untuk rutin mengecek tekanan darah setiap kali kontrol kehamilan.

Bahkan, rutin menerapkan gaya hidup sehat selama masa kehamilan.

Lantas, apa saja komplikasi preeklampsia saat hamil yang wajib Moms waspadai?

Tanpa berlama-lama, yuk kita simak beberapanya berikut ini!

Baca Juga: Meninggalnya Bayi Kembar Irish Bella Ternyata karena Sindrom Langka, Ketahui Tanda-tandanya Sebelum Terlambat!

dr. Dinda Derdameisya, Sp.OG, dokter obgyn di Brawijaya Hospital Antasari, telah memaparkan apa saja komplikasi preeklampsia saat hamil yang wajib Moms waspadai jika tidak ditangani segera.

dr. Dinda Derdameisya, Sp.OG, dokter obgyn di Brawijaya Hospital Antasari.

“Karena ini adalah suatu kelainan endotel secara sistemik, sudah pasti ujung-ujungnya adalah kegagalan organ,” ungkap dr. Dinda saat diwawancarai secara eksklusif oleh Nakita pada Jumat lalu (24/6/2022).

“Bisa organ ginjal, kemudian bisa ke otak, ke pembuluh darah kecil seperti mata, juga bisa ke jantung,” katanya.

Selain itu, dr. Dinda juga menyebut bahwa organ hati juga bisa mengalami kegagalan hati jika preeklampsia tidak ditangani segera.

“Karena, ini adalah suatu pembuluh darah dimana organ kita semua dialiri oleh pembuluh darah,” terang dr. Dinda.

“Jadi, pada saat end station (stadium akhir), pasti terjadi kegagalan organ semuanya. Terjadi komplikasi sejauh itu,” jelasnya.

Untuk itulah, jika Moms mengalami preeklampsia saat hamil, segera periksakan diri ke dokter kandungannya sedini mungkin ya.

Hal ini dilakukan agar Moms tidak terkena komplikasi lebih lanjut yang dapat mengancam nyawa Moms juga janin.

Baca Juga: Preeklampsia, Tekanan Darah Tinggi Saat Hamil yang Merenggut Nyawa Bayi Kembar Irish Bella

Sebelumnya, dr. Dinda menyampaikan bahwa preeklampsia adalah kondisi dimana tekanan darah ibu hamil meningkat, juga disertai dengan adanya protein pada urine.

“Secara normal memang urine itu tidak ada proteinnya,” kata dr. Dinda.

“Tapi dalam kondisi preeklampsia, terjadi kebocoran atau kerusakan sedikit dari ginjalnya, sehingga protein itu bisa lewat,” ungkapnya.

Tak sampai di situ, dr. Dinda juga mengungkap, kejadian preeklampsia pada ibu hamil ini cukup jarang terjadi di Indonesia.

“Dari prevalensi kejadian preeklampsia di Indonesia itu sekitar 3-10 persen,” sebutnya.

“Sebenarnya sih cukup rendah, karena ini masih menjadi angka kematian ibu hamil yang menempati urutan ketiga,” lanjutnya menyampaikan.

dr. Dinda mengungkap bahwa infeksi menjadi penyebab kematian ibu hamil urutan pertama di Indonesia.

“Tapi kalau di negara yang sudah maju, preeklampsia ini jadi penyebab utama pada angka kematian ibu hamil,” lanjutnya menyampaikan.

Untuk melihat kembali apa saja komplikasi preeklampsia pada ibu hamil, cek halaman 2. (*)

Baca Juga: Tangan dan Kaki Bengkak Saat Hamil Jadi Tanda Gejala Preeklampsia? Begini Cara Menghindari Pembengkakan